Menulis Paragraf Analogi dan Generalisasi
v Macam-macam Paragraf
1.
Berdasarkan Pola Pengembangan :
1.1. Deduktif:
a. Sebab akibat
b. Akibat sebab
c. Pola contoh
d. Pola rincian
e. Pola alas an
1.2. Induktif:
a. Sebab akibat
b. Akibat sebab
c. Analogi
d. Generalisasi
2.
Berdasarkan Isi/Tujuannya
2.1 Paragraf Narasi
2.2 Paragraf Deskripsi
2.3 Paragraf Eksposisi
2.4 Paragraf Argumentasi
2.5 Paragraf Persuasi
3.
Berdasarkan Letak Kalimat Utamanya
3.1 Paragraf Deduktif/ P.
Umum-Khusus
3.2 Paragraf Induktif/ P.Khusus-Umum
3.3 Paragraf Deduktif-Induktif/P.
Campuran
3.4 Paragraf Ineratif
Contoh:
1. Generalisasi (Data Kualitatif)
Pegawai negeri di lingkungan pemerintah DKI setiap hari Jumat
harus memakai pakaian batik. Demikian juga pegawai negeri di lingkungan
pendidikan DKI. Bahkan, pegawai negeri di instansi mana saja di DKI memakai
batik setiap hari Jumat. Jadi, dapat disimpulkan bahwa semua pegawai negeri di
DKI memakai batik setiap hari Jumat.
2. Analogi (berdasarkan
kesamaan/kemiripan)
Sebuah pisau yang tajam dapat bermanfaat bagi manusia, dapat
pula merugikan. Semua itu tergantung bagaimana menggunakanya. Begitu pula,
perkembangan teknologi bisa bermanfaat bagi penggunanya, bisa juga merugikan.
Jika digunakan dengan benar, perkembangan teknologi akan bermanfaat bagi
manusia. Sebaliknya, apabila disalahgunakan, perkembangn teknologi justru akan
merugikan. Dapat dikatakan bahwa bermanfaattidaknya perkembangan teknologi sama
dengan sebuah pisau yang tajam.
3. Generalisasi ( Data
Kuantitatif)
Pada minggu yang lalu SMAK Sang Timur membagikan kuisioner
kepada seluruh orang tua wali murid tentang rencana kenaikan uang SPP. Hasil
kuisioner tersebut menyatakan 70% orang tua wali murid kelas XII tidak setuju,
20% setuju, sedang 10% tidak menjawab. Sebesar 80% orang tua wali murid kelas
XI menyatakan tidak setuju, 17% setuju, dan 3% tidak menjawab. Sebesar 90%
orang tua wali murid kelas X menyatakan tidak setuju, 9% setuju, dan 1% tidak
menjawab. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar orang tua wali murid
SMAK Sang Timur tidak menyetujui rencana
kenaikan uang SPP.
4. Analogi (berdasarkan
kebiasaan)
Pada
hari Minggu minggu pertama dan terakhir
bulan Desember kemarin saya dan kakak berjalan-jalan di kota Bogor mengendarai
mobil baru kakak. Ketika kami melintasi penjual tanaman, kakak langsung membeli
tanaman bonsai. Pada minggu pertama bulan Januari ini kami berjalan-jalan lagi
ke Bogor dan ketika melewati penjual tanaman kakak juga membeli tanaman bonsai.
Minggu depan kami berencana akan jalan-jalan lagi ke Bogor. Saya dapat
memastikan bahwa kakak akan membeli tanaman bonsai lagi ketika menemui penjual
tanaman.
5. Deduktif Pola Contoh
Keterampilan dan keahlian seseorang tidak hanya ditentukan
oleh bakat, tetapi juga ditentukan oleh lingkungan yang membentuknya. Misalnya,
Sutardji Calzoum Bachri menjadi penyair terkenal karena belajar kepada Ibrahim
Sattah. Chairil banyak belajar kepada Sutardji. Begitu jua dengan Emha yang
menjadi sastrawan terkenal karena belajar bersama teman seangkatannya.
6. Deduktif Pola Rincian
Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas tenaga
kerja adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang
pandai, terampil, dan berkepribadian. Tenaga kerja yang pandai adalah tenaga
kerja yang mempunyai kemampuan akademis memadai sesuai dengan disiplin ilmu
tertentu. Terampil artinya mampu menerapkan kemampuan akademis yang dimiliki
disertai kemampuan pendukung yang sesuai untuk diterapkan agar diperoleh hasil
maksimal. Sementara itu, tenaga kerja yang berkepribadian adalah tenaga kerja
yang mempunyai sikap loyal, disiplin, dan jujur.
7. Deduktif Pola Alasan
Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang harus
diwaspadai oleh orang tua. Masyarakat termasuk ligkungan pendidikan ketiga
setelah keluarga dan sekolah. Orang tua telah berusaha mendidik anak dengan
baik. Sekolah juga selalu mengajarkan perilaku yang baik. Akan tetapi, semua
itu akan sia-sia bila anak dibiarkan berada dalam lingkungan masyarakat yang
tidak baik.
v Paragraf
Deduktif-Induktif/P. Campuran
Ø Dimulai dari pernyataan yang bersifat
umum diperjelas dengan pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus dan diakhiri
dengan pernyataan yang bersifat umum.
Ø Kalimat utama berada di awal dan
akhir paragraf.
Ø Kalimat utama yang berada di akhir
paragraf bersifat penegasan kembali kalimat utama yang berada di awal paragraf
dengan kalimat yang agak berbeda.
Ø Contoh: (Deduktif induktif)
Hasil
penelitian mengungkapkan bahwa tingginya kolesterol merupakan faktor risiko
yang paling besar seseorang terserang penyakti jantung koroner. Hampir 80%
penderita jantung koroner di Eropha disebabkan kadar kolesterol dalam tubuh
yang tinggi. Bahkan, di Amerika hampir 90% penderita jantung koroner disebabkan
karena makan makanan yang berkadar kolesterol tinggi. Begitu juga di Asia,
sebagian besar penderita jantung koreoner disebabkan karena pola makan yang
banyak mengandung kolesterol. Dengan demikian, kolesterol merupakan penyebab
utama penyakit jantung koroner.
Ø Paragraf Ineratif
Ø Kalimat utama berada di tengah
paragraf.
Ø Diawali dengan gagasan-gagasan
penjelas sebagai pengantar, kemudian disajikan gagasan utama dan ditambahkan
gagasan-gagasan penjelas.
Ø Contoh: (Ineratif)
Bencana
gempa bumi dan tsunami melanda Aceh. Selain itu, gempa bumi juga melanda kota
Yogyakarta dan beberapa kota lainnya. Banjir terjadi di kota Jakarta. Beberapa
kapal tenggelam dan hilang di perairan. Kecelakaan pesawat juga terjadi di
beberapa tempat. Indonesia memang sedang ditimpa banyak musibah dan bencana.
Bencana-bencana tersebut menelan korban, baik harta maupun jiwa. Berbagai
bencana yang berhubungan dengan virus penyakit juga melanda dan menelan korban
yang tidak sedikit.