Selasa, Maret 31, 2015

Menyampaikan Gagasan dan Tanggapan dalam Diskusi



Menyampaikan Gagasan dan Tanggapan dalam Diskusi

Diskusi?
1.      Kegiatan bertukar pikiran
  1. Dilakukakan oleh dua orang/ lebih
  2. Ada masalah yg menjadi pokok pembicaraan
  3. Tujuannya mencapai mufakat

Macam-macam diskusi:
1. Diskusi kelompok
2. Diskusi panel
3.Workshop/lokakarya
4. Rapat kerja
5. Seminar
6. Konferensi
7.  Kongres
8.  Simposium
9.  Kolokium
10. Sarasehan
11. Cawan ikan/ Fishbowl
     
1. Diskusi Kelompok
ü Pesertanya 3-10 orang
ü Masalah yg dibahas tidak terlalu komplek

2. Diskusi Panel
ü Kegiatan bertukar pikiran antara 3-6 ahli
ü Dipandu oleh seorang ketua/moderator
ü Disaksikan/diikuti oleh sejumlah peserta
ü Waktu yg tersedia dibagi menjadi 2 bagian:
·  setengah waktu digunakan berdiskusi antar panelis
·  setengah waktu digunakan berdiskusi antara panelis dengan peserta
ü Unsur-unsur yg terlibat: nara sumber/ahli/panelis, moderator, peserta.

3. Workshop/Lokakarya
ü Pertemuan yg dihadiri oleh sekelompok orang yg pekerjaannya sejenis
ü Menghadirkan ahli/orang yg berpengalaman
ü Membicarakan masalah teknis berkaitan dg pekerjaan mereka
ü Pembahasan dilakukan secara terarah dan mendalam
ü Tujuannya:
·  Mengevaluasi proyek kerja yg telah dilaksanakan
·  Membutuhkan suasana kerja baru sesuai dg tuntutan dan kebutuhan baru
·  Bertukar pengalaman untuk meningkatkan kualitas kerja agar lebih efektif dan efisien    
ü Masalah yg dibahas cukup rumit
ü Peserta yg terlibat: nara sumber/ahli, peserta, (moderator)

4. Rapat Kerja
ü Pertemuan wakil-wakil suatu instansi/organisasi/ lembaga
ü Membahas masalah yg berkaitan dg tugas/fungsi instansi/organisasi/lembaga tersebut
ü Masalah yg dibahas yaitu program kerja yg akan dilaksanakan
ü Arah pembicaraannya jelas, yaitu menghasilkan keputusan untuk dilaksanakan
ü Biasanya dipimpin oleh kepala instansi/ organisasi/ lembaga penyelenggara

5. Seminar
ü Membahas masalah kebijaksanaan yang akan dipakai sebagai landasan bagi masalah-masalah yang bersifat teknis.
ü Masalah yang dibahas biasanya berasal dari hasil penelitian/hasil kajian literatur
ü Unsur-unsur yang terlibat: moderator, penulis, pemrasaran/narasumber, pembanding (pembahas utama), partisipan, dan guru pembimbing

ü Proses pelaksanaan:
1.         Moderator membuka seminar (menyampaikan salam pembuka, menyapa pendengar).
2.         Moderator menyampaikan masalah yang akan dibahas.
3.         Moderator memperkenalkan pembicara, penulis/sekretaris, dan pembanding.
4.         Moderator menyampaikan tata tertib seminar.
5.         Nara sumber memyampaikan penjelasan/mempresentasikan makalah.
6.         Pembanding menyampaikan makalah pembanding.
7.         Nara sumber menanggapi apa yang disampaikan pembanding.
8.         Partisipan menyampaikan tanggapan kepada nara sumber/pembanding.
9.         Nara sumber/pembanding menanggapi.
10.     Moderator menyampaikan kesimpulan.
11.     Moderator menutup diskusi (mengucapkan terima kasih, mengungkapkan harapan, menyampaikan salam penutup).

6. Konferensi
ü  pembiacaraan/rapat/permusyawaratan antara wakil-wakil berbagai negara untuk membahas kepentingan bersama

7. Kongres/muktamar/rapat besar
ü Pesertanya banyak (ratusan/ribuan/jutaan)
ü Tujuannya untuk memilih ketua umum, menentukan garis-garis besar program partai, dsb.

8. Simposium
ü diskusi yg diawali serangkaian pidato pendek oleh dua sampai empat orang pakar kemudian dilanjutkan tanya jawab dg peserta diskusi.
ü Unsur-unsur yg terlibat: nara sumber/ahli, moderator, peserta.

9. Kolokium
ü Diskusi yg mengundang para pakar
ü Para pakar tidak memberikan penjelasan terlebih dahulu, tetapi langsung memberi jawaban atas pertanyaan yg diajukan peserta.
ü Unsur-unsur yg terlibat: pakar, moderator, peserta.

10. Sarasehan
ü Diskusi yg bersifat santai, penuh keakraban
ü Peserta duduk lesehan sambil minum dan makan makanan kecil
ü Masalah yg dibahas tidak terlalu dibatasi
ü Peserta bebas menyampaikan pendapat dan pengalamannya seputar topik yg dibicarakan
ü Unsur-unsur yg terlibat: ketua/moderator, peserta.

11. Cawan Ikan (Fish Bowl)
ü Diskusi dg kursi-kursi yg diatur dalam posisi melengkung setengah lingkaran, seorang moderator duduk di tengah. Di sebelah moderator duduk seorang/beberapa pakar, di sebelah kiri moderator terdapat tiga kursi kosong.
ü Setelah moderator memberi pengantar mengenai  topik yg dibahas, kemudian mempersilakan peserta untuk bertanya. Peserta yg bertanya menempati tempat duduk khusus di sebelah kiri moderator.

LATIHAN

1.            Jelaskan yang dimaksud dengan diskusi?
2.            Sebutkan tugas unsur-unsur diskusi berikut:
1)      Moderator
2)      Nara sumber/Pembicara
3)      Sekretaris
4)      Hadirin/Peserta
3.      Sebutkan dan jelaskan cara-cara menyampaikan pendapat/ide/gagasan dalam suatu diskusi!
4.      Sebutkan dan jelaskan cara-cara menyampaikan sanggahan dalam suatu diskusi!
5.      Sebutkan langkah-langkah pelaksanaan seminar!
6.      Setuju atau tidak setujukah Anda terhadap pelaksanaan hukuman mati di Indonesia? Sampaikan tanggapan/argumen Anda tersebut dalam paragraf, panjangnya dua paragraf!



Rabu, Januari 28, 2015

CONTOH COVER NASKAH DRAMA UNTUK UJIAN PRAKTIK




Cahaya Rembulan




NASKAH DRAMA
Disusun untuk Dipentaskan pada Ujian Praktik Berbicara
Tahun Pelajaran 2014/2015





LOGO SMAK SANG TIMUR





Oleh:
                                            1. Adrian Hartanto/01/XII IPA A
                                            2. Alfian Shan Tanggono/02/ XII IPA A
                                            3. Alvita Yuniar/03/XII IPA A




SMA KATOLIK SANG TIMUR JAKARTA
JAKARTA
2015

Selasa, Januari 27, 2015

JENIS-JENIS KARANGAN



JENIS-JENIS KARANGAN

Berdasarkan isi atau tujuannya wacana/karangan dibedakan menjadi:
  • Deskripsi
  • Narasi
  • Eksposisi
  • Argumentasi
  • Persuasi
1.       Deskripsi
  Suatu wacana yang melukiskan atau menggambarkan suatu objek, peristiwa, keadaan/situasi secara rinci.
  Misalnya pemandangan alam, orang, hewan, tumbuhan, benda, tingkah laku seseorang, kesibukan/keadaan suatu tempat, atau kesan kita ketika mengalami sesuatu, dll.
  
 Tujuan deskripsi adalah supaya pembaca mengetahui objek yang dideskripsikan atau pembaca seolah-olah mengalami sendiri apa yang dialami penulis. Pembaca seolah-olah mendengar apa yang didengar penulis, melihat apa yang dilihat penulis, merasakan apa yang dirasakan penulis.

  Ciri-ciri paragraf deskripsi:
ü  Menggambarkan/melukiskan pemandangan alam, orang, hewan,tumbuhan, benda, tingkah laku seseorang, kesibukan/keadaan suatu tempat, atau kesan kita ketika mengalami sesuatu, dll.
ü  Mengutamkan sasaran pada timbulnya kesan berdasarkan efek pancaindra.
ü  Menggali sumber ide dari pengamatan/observasi
ü  Membutuhkan data berupa fakta sebagai ilustrasi untuk memperjelas penggambaran
ü  Menggunakan pola pengembangan urutan ruang
  Contoh:
Deskripsi Teknis

                                                           Bangkok

        Kota Bangkok tepat berada di tepi sungai Chao Phraya. Ibukota Thailand ini telah menjadi sentral pemerintahan selama lebih dari dua abad. Identik dengan kota Jakarta, kota Bangkok saat ini penuh dengan gedung-gedung tinggi. Bangkok dilengkapi dengan Skytrain, kereta cepat yang menjadi transportasi utama. Di kota Bangkok ada sejumlah obyek wisata Thailand yang bisa Anda nikmati.
        Di Bangkok kita dapat mengunjungi lebih dari 400 kuil. Kuil-kuil ternama di antaranya adalah Grand Palace dan Wat Phra Kaeo. Kuil ini merupakan tempat Emerald Budha dan tempat dari istana Raja. Kita bisa mengunjunginya mulai dari pukul 8.30 hingga 15.30.
Hal yang spesial dari tempat ini adalah para pengunjung harus mengenakan pakaian resmi dan bersepatu. Kuil lainnya adalah Wat Mahathat atau Kuil Relik Agung; Vimanmek Mansion merupakan bangunan yang tersusun dari kayu jati yang terbesar di dunia.
Wat Pho, kuil dengan patung Budha berlapis emas; Wat Arun atau The Temple of Dawn, disebut demikian karena kuil ini mampu memantulkan kembali cahaya yang mengenainya. Kuil ini berlapis porselen.
        Selain itu, di Bangkok kita juga dapat mengunjungi Jim Thompson House, pusat koleksi sutra Thailand terlengkap. Kita juga bisa berjalan-jalan di Dusit Zoo, yang merupakan kebun binatang di kota Bangkok.


Deskripsi Sugestif
Pagi hari itu aku duduk di bangku besar di taman belakang hotel. Matahari belum tinggi benar, baru sepenggal. Sinarnya menghangatkan badan, mengusir dingin.  Di hadapanku bermekaran bunga beraneka warna. Angin pegunungan sepoi-sepoi menyapu wajahku, membawa bau harum bunga dan rasa manis madunya. Kuhirup udara pagi yang segar sepuas-puasku. Badanku terasa nyaman, dan hilanglah rasa capai berjalan seharian kemarin.
Tiba-tiba kudengar bunyi nyaring di pohon dekatku. Kulayangkan mata mencari asal bunyi itu. Seekor burung kutilang bertengger di puncak pohon. Dengan bebasnya ia bersiul dan berlagu. Tak jauh darinya dua ekor burung kecil meneliti setiap daun, barangkali ada ulat makananya. Sambil melompat-lompat ringan, berkicaulah mereka. Kurasakan kegembiraan dua makhluk kecil itu.

2. Narasi
·           Suatu wacana yang mengisahkan suatu keadian/peristiwa secara kronologis dengan mengutamakan adanya tindak tanduk (perbuatan aktif) dari tokoh.
·           Ciri-ciri paragraf narasi:
ü Menceritakan/mengisahkan suatu peristiwa/kejadian
ü Menyajikan/membangun alur
ü Mengutamakan faktor kronologis/waktu
ü Menggali sumber ide dari kejadian nyata atau pengembangan imajinasi/fiktif
·           Contoh: cerpen, novel, roman, dan cerita-cerita yang lain.

·           Contoh narasi berisi fakta:
Ir. Soekarno Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah seorang nasionalis. Beliau memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di penjara dan di tempat pengasingan karena keberaniannya menentang penjajah. Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang dinamakan Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949.
Jiwa kepemimpinan dan perjuangannya tidak pernah pupus. Soekarno bersama pemimpin-pemimpin negara lainnya menjadi juru bicara bagi negara-negara nonblok pada Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955. Hampir seluruh perjalanan hidupnya dihabiskan untuk berbakti dan berjuang.

·           Contoh narasi fiksi:
Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa.
Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga?
Ada yang berdegup keras di dalam dada, namun kuusahakan untuk menepiskannya. Jangan, Bowo, sergah hati kecilku, jangan biarkan hatimu terbagi. Ingatlah Ratri, dia tengah menunggu kepulanganmu dengan segenap cintanya.

3. Eksposisi
·           Suatu wacana yang menguraikan/menjelaskan suatu objek sejelas-jelasnya sehingga memperluas pandangan/pengetahuan pembaca.
·           Dalam wacana eksposisi penulis menyampaikan/ memberi informasi mengenai suatu objek yang lengkap dan dapat dipercaya. Dengan informasi tersebut pengetahuan pembaca bertambah.
·           Kegunaan eksposisi, misalnya untuk:
ü menjelaskan wujud dan hakikat suatu objek, misalnya menjelaskan pengertian kebudayaan, komunikasi,  perkembanan teknologi, pertumbuhan ekonomi, dll.
ü Menjelaskan bagaimana pertalian suatu objek dengan objek yang lain, menganalisis struktur suatu barang, menganalisis karakter suatu individu atau situasi, dll.
ü Menjelaskan secara akurat dan padu mengenai topik-topik yang rumit seperti struktur negara/ pemerintahan struktur sebuah jam tangan, teori mengenai timbulnya suatu penyakit, dll.
·           Karangan eksposisi berisi uraian-uraian ilmiah yang disampaikan dengan bahasa yang denotatif (makna sebenarnya/makna yang sesuai dengan kamus) dan objektif.
·           Misalnya: Laporan laboratoris (dapat bersifat mekanis/percobaan-percobaan, dapat bersifat alamiah, misalnya pernapasan, reaksi-reaksi kimia), menjelaskan bekerjanya sebuah mesin, menguraikan langkah-langkah mengerjakan/membuat sesuatu, dll.

Contoh topik untuk eksposisi:
  • Manfaat kegiatan ekstrakurikuler
  • Peranan majalah dinding di sekolah
  • Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.
Contoh paragraf eksposisi:
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.

4. Argumentasi
Ø Suatu wacana yang berusaha meyakinkan pembaca/pendengar akan kebenaran ide/gagasan/pendapat dari penulis/pembicara sehingga pembaca/pendengar menjadi yakin akan kebenaran ide/gagasan/pendapat yang disampaikan oleh penulis/pembicara.
Ø  Unsur-unsur yang harus ada dalam argumentasi:
                                         1. Ide/gagasan/pendapat
                                         2. Argumen/alasan
                                         3. Bukti, contoh (fakta)
          4. Meyakinkan
                                         5. Tujuan akhir: pembaca menjadi yakin

Ø  Contoh:
Kembali Pada Ruh Demokrasi Pancasila
Ketidakjelasan sistem demokrasi –apakah sistem presidensil atau sistem parlementer- mengakibatkan terjadinya oligarki partai politik. Partai politik memiliki wewenang yang luar biasa hebat, karena selain memiliki hal legislasi, parpol seringkali menjadi alat tekan politik untuk mencapai tujuan politik parpol.
Hal tersebut memang sah dalam dunia politik, namun jika terus menerus terjadi kekisruhan politik, hal itu akan berakibat pada terganggunya pertahanan dan keamanan bahkan stabilitas ekonomi.
        Indonesia pada masa orde baru pernah mengalami masa-masa pembangunan yang pesat. Pembangunan tersebut bisa dilakukan dengan optimal jika stabilitas politik relatif tenang, karena kondisi politik bagi negara berkembang seringkali memicu konflik sosial pada masyarakat bawah, konflik sosial tersebut yang kemudian memicu stabilitas pertahananan dan keamanan.
Bukannya ingin kembali pada masa orde baru, tetapi pelajaran dari masa lalu tidaklah semuanya buruk. Kita pernah melaksanakan sebuah sistem demokrasi yang baik dan mampu mengakomodasi kepentingan semua suku, agama, ras dan golongan. Bahkan, sistem tersebut mampu menciptakan suasana kondusif bagi proses pembangunan ekonomi, politik dan budaya.
Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang mengutamakan musyawarah mufakat. Prinsip dalam demokrasi Pancasila sedikit berbeda dengan prinsip demokrasi secara universal. Ciri demokrasi Pancasila: Pemerintah dijalankan berdasarkan konstitusi, Adanya pemilu secara berkesinambungan, Adanya peran-peran kelompok kepentingan, Adanya penghargaan atas HAM serta perlindungan hak minoritas, Demokrasi Pancasila merupakan kompetisi berbagai ide dan cara untuk menyelesaikan masalah, Ide-ide yang paling baik akan diterima, bukan berdasarkan suara terbanyak.
…..
Contoh tema/topik untuk argumentasi:
  • Disiplin kunci sukses berwirausaha,
  • Teknologi komunikasi harus segera dikuasai,
  • Sekolah menengah kejuruan sebagai aset bangsa yang potensial.
Contoh paragraf argumentasi:
Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan, pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.
Menurut Iskandar, sudah saatnya masyarakat mengubah paradigma agar lulusan SMP tidak latah masuk SMA. Kalau memang lebih berbakat pada jalur profesi sebaiknya memilih SMK. Dia mengingatkan sejumlah risiko bagi lulusan SMP yang sembarangan melanjutkan sekolah. Misalnya, lulusan SMP yang tidak mempunyai potensi bakat-minat ke jalur akademik sampai perguruan tinggi, tetapi memaksakan diri masuk SMA, dia tidak akan lulus UAN karena sulit mengikuti pelajaran di SMA. Tanpa lulus UAN mustahil bisa sampai perguruan tinggi. Pada akhirnya mereka akan menjadi pengangguran karena pelajaran di SMA tidak memberi bekal untuk bekerja. Sumber : Cerdas Berpikir Bahasa dan Sastra Indonesia

5. Persuasi
Ø Suatu wacana yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki pembicara/penulis pada waktu ini atau pada waktu yang akan datang.
Ø Unsur-unsur persuasi:
                1. Ajakan, bujukan, rayuan, himbauan
                2. Argumen/alasan
                3. Bukti, contoh (fakta)
                4. Meyakinkan
                5. Tujuan akhir: pembaca/pendengar melakukan  sesuatu
  Contoh tema/topik untuk persuasi:
  • Katakan tidak pada NARKOBA,
  • Hemat energi demi generasi mendatang,
  • Hutan sahabat kita,
  • Hidup sehat tanpa rokok,
  • Membaca memperluas cakrawala.
Contoh paragraf persuasi:
Salah satu penyakit yang perlu kita waspadai di musim hujan ini adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Untuk mencegah ISPA, kita perlu mengonsumsi makanan yang bergizi, minum vitamin dan antioksidan. Selain itu, kita perlu istirahat yang cukup, tidak merokok, dan rutin berolah raga.
  Contoh bentuk-bentuk persuasi: propaganda, iklan, selebaran, kampanye, dsb
  Perbandingan antara argumentasi dan persuasi:
NO
ARGUMENTASI
PERSUASI
1
Unsur:
1. Ide/gagasan/pendapat
2. Argumen/alasan
3. Bukti, contoh (fakta) yg kuat
4. Meyakinkan
5.Tujuan akhir: pembaca/ pendengar   menjadi yakin
Unsur:
1. Ajakan, bujukan, rayuan, himbauan
2. Argumen/alasan
3. Bukti, contoh (fakta) tdk sekuat     argumentasi
4. Meyakinkan
5. Tujuan akhir: pembaca/pendengar    melakukan sesuatu               
2
Pendekatan yg dipakai:  logis objektif
Logis: mengemukakan argumen/alasan yg masuk akal dan dapat diterima akal sehat
Objektif: menyertakan bukti,contoh yg sesuai dg keadaan sebenarnya
Pendekatan yg dipakai:  emotif
Emotif:berusaha membangkitkkan dan
merangsang emosi pembaca/pendengar