Kamis, Agustus 31, 2017

Paragraf Analogi dan Generalisasi

Paragraf Analogi dan Generalisasi
v Macam-macam Paragraf
1. Berdasarkan Pola Pengembangan :
1.1.  Deduktif:
               a. Sebab akibat
               b. Akibat sebab
               c. Pola contoh
               d. Pola rincian
               e. Pola alas an

1.2. Induktif:
               a. Sebab akibat
               b. Akibat sebab
               c. Analogi
               d. Generalisasi

2. Berdasarkan Isi/Tujuannya
            2.1 Paragraf Narasi
            2.2 Paragraf Deskripsi
            2.3 Paragraf Eksposisi
            2.4 Paragraf Argumentasi
            2.5 Paragraf Persuasi

3. Berdasarkan Letak Kalimat Utamanya
            3.1 Paragraf Deduktif/ P. Umum-Khusus
            3.2 Paragraf Induktif/ P.Khusus-Umum
            3.3 Paragraf Deduktif-Induktif/P. Campuran
            3.4 Paragraf Ineratif




Contoh:
1.  Generalisasi (Data Kualitatif)
                        Pegawai negeri di lingkungan pemerintah DKI setiap hari Jumat harus memakai pakaian batik. Demikian juga pegawai negeri di lingkungan pendidikan DKI. Bahkan, pegawai negeri di instansi mana saja di DKI memakai batik setiap hari Jumat. Jadi, dapat disimpulkan bahwa semua pegawai negeri di DKI memakai batik setiap hari Jumat.

2. Analogi (berdasarkan kesamaan/kemiripan)
                        Sebuah pisau yang tajam dapat bermanfaat bagi manusia, dapat pula merugikan. Semua itu tergantung bagaimana menggunakanya. Begitu pula, perkembangan teknologi bisa bermanfaat bagi penggunanya, bisa juga merugikan. Jika digunakan dengan benar, perkembangan teknologi akan bermanfaat bagi manusia. Sebaliknya, apabila disalahgunakan, perkembangn teknologi justru akan merugikan. Dapat dikatakan bahwa bermanfaattidaknya perkembangan teknologi sama dengan sebuah pisau yang tajam.

3. Generalisasi ( Data Kuantitatif)
                        Pada minggu yang lalu SMAK Sang Timur membagikan kuisioner kepada seluruh orang tua wali murid tentang rencana kenaikan uang SPP. Hasil kuisioner tersebut menyatakan 70% orang tua wali murid kelas XII tidak setuju, 20% setuju, sedang 10% tidak menjawab. Sebesar 80% orang tua wali murid kelas XI menyatakan tidak setuju, 17% setuju, dan 3% tidak menjawab. Sebesar 90% orang tua wali murid kelas X menyatakan tidak setuju, 9% setuju, dan 1% tidak menjawab. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar orang tua wali murid SMAK Sang Timur  tidak menyetujui rencana kenaikan uang SPP.

4. Analogi (berdasarkan kebiasaan)
                        Pada hari Minggu minggu  pertama dan terakhir bulan Desember kemarin saya dan kakak berjalan-jalan di kota Bogor mengendarai mobil baru kakak. Ketika kami melintasi penjual tanaman, kakak langsung membeli tanaman bonsai. Pada minggu pertama bulan Januari ini kami berjalan-jalan lagi ke Bogor dan ketika melewati penjual tanaman kakak juga membeli tanaman bonsai. Minggu depan kami berencana akan jalan-jalan lagi ke Bogor. Saya dapat memastikan bahwa kakak akan membeli tanaman bonsai lagi ketika menemui penjual tanaman.


5. Deduktif Pola Contoh
            Keterampilan dan keahlian seseorang tidak hanya ditentukan oleh bakat, tetapi juga ditentukan oleh lingkungan yang membentuknya. Misalnya, Sutardji Calzoum Bachri menjadi penyair terkenal karena belajar kepada Ibrahim Sattah. Chairil banyak belajar kepada Sutardji. Begitu jua dengan Emha yang menjadi sastrawan terkenal karena belajar bersama teman seangkatannya.

6. Deduktif Pola Rincian
            Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas tenaga kerja adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian. Tenaga kerja yang pandai adalah tenaga kerja yang mempunyai kemampuan akademis memadai sesuai dengan disiplin ilmu tertentu. Terampil artinya mampu menerapkan kemampuan akademis yang dimiliki disertai kemampuan pendukung yang sesuai untuk diterapkan agar diperoleh hasil maksimal. Sementara itu, tenaga kerja yang berkepribadian adalah tenaga kerja yang mempunyai sikap loyal, disiplin, dan jujur.

7. Deduktif Pola Alasan
            Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang harus diwaspadai oleh orang tua. Masyarakat termasuk ligkungan pendidikan ketiga setelah keluarga dan sekolah. Orang tua telah berusaha mendidik anak dengan baik. Sekolah juga selalu mengajarkan perilaku yang baik. Akan tetapi, semua itu akan sia-sia bila anak dibiarkan berada dalam lingkungan masyarakat yang tidak baik.

v  Paragraf Deduktif-Induktif/P. Campuran
Ø Dimulai dari pernyataan yang bersifat umum diperjelas dengan pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum.
Ø Kalimat utama berada di awal dan akhir paragraf.
Ø Kalimat utama yang berada di akhir paragraf bersifat penegasan kembali kalimat utama yang berada di awal paragraf dengan kalimat yang agak berbeda.


Ø Contoh: (Deduktif induktif)
            Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingginya kolesterol merupakan faktor risiko yang paling besar seseorang terserang penyakti jantung koroner. Hampir 80% penderita jantung koroner di Eropha disebabkan kadar kolesterol dalam tubuh yang tinggi. Bahkan, di Amerika hampir 90% penderita jantung koroner disebabkan karena makan makanan yang berkadar kolesterol tinggi. Begitu juga di Asia, sebagian besar penderita jantung koreoner disebabkan karena pola makan yang banyak mengandung kolesterol. Dengan demikian, kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.

Ø  Paragraf Ineratif
Ø Kalimat utama berada di tengah paragraf.
Ø Diawali dengan gagasan-gagasan penjelas sebagai pengantar, kemudian disajikan gagasan utama dan ditambahkan gagasan-gagasan penjelas.

Ø  Contoh: (Ineratif)
            Bencana gempa bumi dan tsunami melanda Aceh. Selain itu, gempa bumi juga melanda kota Yogyakarta dan beberapa kota lainnya. Banjir terjadi di kota Jakarta. Beberapa kapal tenggelam dan hilang di perairan. Kecelakaan pesawat juga terjadi di beberapa tempat. Indonesia memang sedang ditimpa banyak musibah dan bencana. Bencana-bencana tersebut menelan korban, baik harta maupun jiwa. Berbagai bencana yang berhubungan dengan virus penyakit juga melanda dan menelan korban yang tidak sedikit.


Senin, Agustus 07, 2017

TEKS EKSPLANASI



TEKS EKSPLANASI
Ø  Teks Eksplanasi?
§ Teks yang menjelaskan suatu proses tentang asal usul, proses atau perkembangan suatu peristiwa/fenomena.
§ Bisa berupa peristiwa alam, sosial, atau budaya.
§ Teks eksplanasi dapat disamakan dengan teks narasi prosedural, yaitu teks yang menceritakan prosedur atau proses terjadinya sesuatu.

Ø  Isi Teks Eksplanasi
§ Sebagai jawaban atas pertanyaan mengapa, uraiannya akan bersifat kausalitas.
§ Sebagai jawaban atas pertanyaan bagaimana, uraiannya akan bersifat kronologis.

Ø  Struktur Teks Eksplanasi?
§ Pernyataan Umum
§ Deret Penjelas
§ Interpretasi (Ulasan)

Ø  Pernyataan Umum
§ Penjelasan umum tentang peristiwa/fenomena yang terjadi.
§ Pengertian/konsep peristiwa.
§ Deret Penjelas
·   Rincian proses terjadinya suatu peristiwa/fenomena
·   Rincian jawaban atas pertanyaan bagaimana dan mengapa.
·   Jawaban atas pertanyaan bagaimana disusun secara kronologis (berdasarkan urutan waktu).
·   Jawaban atas pertanyaan mengapa disusun secara kausalitas (berdasarkan hubungan sebab akibat).

Ø Interpretasi/Ulasan
·   Penutup teks
·   Berisi pendapat, komentar, penilaian, simpulan

Ø  Ciri-Ciri Kebahasaan Teks Eksplanasi
§  Pilihan kata:
·      Baku
·      Bermakna lugas/denotasi
·   Penggunaan istilah
§  Kausalitas:
·   Verba kausatif
·   Verba relasional
·   Konjungsi Kausal
§  Konjungsi temporal/waktu
§  Kata kerja pasif

  1. Pilihan Kata
Ø  Bermakna lugas/denotasi
ü  Makna sebenarnya.
ü  Makna sesuai kamus.
Ø  Menggunakan istilah
ü  Kata atau frasa yang memiliki makna khusus di bidang tertentu.
ü  Misal: bidang sastra (unsur intrinsik, unsur ekstrinsik, alur, hikayat, fabel, dsb.), bidang sosial (penyimpangan sosial, tingkat pengangguran, urbanisasi, kelompok sosial, dll.).
2. Kausalitas
ü  Hubungan sebab akibat.
ü  Ditandai penggunaan verba kausatif, verba relasional, dan konjungsi kausal.
Ø  Verba kausatif
ü Kata kerja yang menyatakan makna kausalitas.
ü Misalnya: menyebabkan, mengakibatkan, disebabkan, diakibatkan, menimbulkan, berdampak pada, berakibat pada, dsb.
Ø  Menggunakan verba relasional
ü Berfungsi sebagai penghubung antara subjek dan pelengkap.
ü Menunjukan hubungan sebab akibat.
ü Contoh: adalah, ialah, yaitu, yakni, dll.
Ø  Konjungsi kausal
ü Kata penghubung yang menyatakan sebab akibat.


ü Jenis konjungsi kausal
1.   Konjungsi subordinatif yang menyatakan sebab/alasan:
                 sebab, karena, oleh karena, oleh sebab, akibat, sehingga, maka.
2.   Konjungsi antarkalimat yang menyatakan konsekuensi/akibat :
                 dengan demikian, (oleh) karena itu, oleh sebab itu, sehingga, akibatnya, dampaknya.

Ø  Konjungsi temporal/waktu
ü  Menyatakan waktu atau urutan kejadian/peristiwa.
ü  Jenis konjungsi temporal
a.      Waktu sebelumnya: sebelum
b.      Waktu permulaan: sejak, semenjak, sedari, mula-mula.
c.       Waktu bersamaan: sewaktu, ketika, tatkala, sementara, seraya, selagi, selama, sambil.
d.      Waktu berikutnya: sesudah (itu), setelah (itu), sehabis, selesai, seusai, lalu, kemudian, berikutnya.

LANGKAH-LANGKAH MENULIS TEKS EKSPLANASI
1.      Penentuan tema yang mengandung suatu proses.
2.      Pengumpulan bahan-bahan (referensi).
3.      Pembuatan peta pikiran/kerangka.
4.      Peninjauan kembali bahan-bahan tulisan.
5.      Pengembangan peta pikiran menjadi teks yang utuh.

Ø  Menulis teks eksplanasi berarti menuangkan pengetahuan tentang suatu proses atau rangkaian peristiwa. Pengetahuan itu dapat berhubungan dengan masalah alam, sosial budaya, agama, dan yang lainnya.
Ø  Tema yang harus dipilih adalah tema yang mengungkapkan suatu tahapan, rangkaian kegiatan/peristiwa, perkembangan, pertumbuhan, penyebaran, perubahan, dan sejenisnya karena sifatnya berupa proses. 

Ø  Latihan
Susunlah masing-masing tiga kalimat dengan menggunakan:
1.   istilah dalam bidang tertentu,
2.   verba kausatif,
3.   verba relasional,
4.   konjungsi subordinatif yang menyatakan sebab/alasan,
5.   konjungsi antarkalimat yang menyatakan konsekuensi/akibat,
6.   konjungsi temporal!