Kamis, Juli 27, 2017

Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif

Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif

Ø  Kalimat?
§ Satuan lingual/bahasa yang minimal terdiri dari Subjek dan Predikat yang sudah selesai.

Ø  Macam-macam kalimat berdasarkan ragam kalimat
               1. Kalimat aktif
               2. Kalimat pasif

1. Kalimat aktif
Ø  Subjek kalimat berperan sebagai pelaku dari perbuatan yang dinyatakan dalam Predikat kalimat.
Ø  Ciri-ciri kalimat aktif
1.   Subjek melakukan suatu pekerjaan/ aktivitas.
2.   menggunakan predikat berprefiks me- dan ber-.
3.   menggunakan predikat yang berupa kata kerja dasar yang tidak dapat diberi prefiks me-, seperti mandi, pergi, tidur, dll.

u Macam-macam kalimat aktif
1.   Kalimat Aktif Transitif
2.   Kalimat Aktif Intransitif
3.   Kalimat Aktif Semitransitif

 1.   Kalimat Aktif Transitif
Ø Predikat berupa kata kerja yang membutuhkan objek (verba transitif).
Ø Predikat berawalan me-.
Ø Contoh:
ü Pemuda itu menjalankan mobil itu dengan cepat.
ü Ayah membeli sebuah baju untuk adik.
2.Kalimat Aktif Intransitif
Ø Predikat berupa kata kerja yang tidak membutuhkan objek (verba intransitif).
Ø Predikat berawalan ber-.
Ø Contoh:
ü  Polisi berjaga di sekitar tempat pengeboman.
ü  Kucingku beranak tiga.

3.                       3. Kalimat Aktif Semitransitif
Ø Predikat berupa kata kerja yang bisa membutuhkan objek maupun tidak (verba semitransitif).
Ø Contoh:
ü Adik sedang bermain.
ü Adik sedang bermain bola di lapangan.

Kalimat Pasif
Ø  Subjek kalimat berperan sebagai pasien (penderita) akibat perbuatan yang dinyatakan dalam Predikat kalimat.

Ø  Ciri-ciri kalimat Pasif
1.   Subjek kalimat dikenai suatu pekerjaan/peristiwa.
2.   Predikat berupa kata kerja berbentuk kata dasar.
3.   Predikat berupa kata kerja berprefiks di-.
4.   Predikat berupa kata kerja berprefiks ter-.
5.   Predikat berupa kata kerja berkonfiks ke-an.

Ø  Contoh:
1.   Buku itu telah saya baca setahun yang lalu.
2.   Pencuri itu mereka tangkap bersama-sama.
3.   Adik dibelikan ayah sebuah mainan.
4.   Dia terpukul oleh berita yang meyedihkan itu.
5.   Kami kehujanan di jalan.
6.   Rumah kami kemasukan pencuri tadi malam.

Latihan (PS)
1. Susunlah masing-masing dua kalimat:
a.   Aktif transitif,
b.   Aktif intransitif,
c.    Aktif semitransitif,
2. Susunlah masing-masing dua kalimat pasif:
a.   Predikat berupa kata kerja berbentuk kata dasar.
b.   Predikat berupa kata kerja berprefiks di-.
c.    Predikat berupa kata kerja berprefiks ter-.
d.   Predikat berupa kata kerja berkonfiks ke-an.
3. Susunlah sebuah paragraf yang mengandung dua macam kalimat aktif, min. lima kalimat!
4. Susunlah sebuah paragraf yang mengandung tiga macam kalimat pasif, panjangnya min.    lima kalimat!


TEKS PROSEDUR

TEKS PROSEDUR
Teks prosedur?
ü  berisi tujuan dan langkah melakukan atau membuat sesuatu.
ü  diuraikan bagaimana sesuatu dikerjakan melalui serangkaian langkah-langkah atau tindakan.

Fungsi teks prosedur?
ü  sebagai petunjuk bagi seseorang dalam melakukan sesuatu.  
ü  Dengan teks tersebut, seseorang dapat melakukan pekerjaannya dengan tepat sesuai petunjuk; menjadi lebih baik dan menguntungkan pengguna atau pelaku.
ü  Contoh Teks Prosedur
·      Cara Mencuci Pakaian dengan Mesin Cuci
·      Cara Membuat Sambal Balado
·      Langkah-Langkah Pembuatan KTP
·      Trik Membaca Peluang dan Mengajukan Lamaran Pekerjaan
·      Cara Melepaskan Kebosanan

ü  Struktur Teks Prosedur
      Pernyataan Umum
      Tahapan
      Penutup 

ü  Pernyataan umum
      Berupa pengantar,pengenalan, tujuan tulisan,gambaran umum tentang isi teks.
ü  Tahapan
      Berisi langkah-langkah melakukan sesuatu, cara-cara menggunakan sesuatu, cara-cara melakukan suatu aktivitas.
      Disusun secara jelas dan sistematis.
      Disusun secara kronologis.
ü  Penutup
      Berupa harapan atau manfaat apabila petunjuk-petunjuk itu dijalankan dengan baik.

ü  Ciri-Ciri Kebahasaan Teks Prosedur
      Menggunakan kata kerja (verba)
      Menggunakan konjungsi
      Menggunakan deskripsi alat
      Menggunakan kalimat perintah (imperatif)

ü  LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN TEKS PROSEDUR
1.      Menginventaris macam-macam kegiatan yang pernah atau biasa dilakukan.
2.      Menentukan tema kegiatan
3.      Membuat kerangka dalam bentuk topik-topik kegiatan secara garis besar
4.      Mensistematisasi kerangka dengan benar dan mudah dipahami pembaca.
5.      Mengumpulkan bahan-bahan
6.      Mengembangkan kerangka menjadi sebuah petunjuk yang jelas dan lengkap


Kata Kerja
(Verba)

u Kata Kerja (Verba)?
Ø  Kata yang menyatakan perbuatan (aksi) yang dilakukan oleh Subjek.

Ø  Ciri-Ciri Kata Kerja
1.Memiliki fungsi utama sebagai Predikat/inti Predikat dalam kalimat.
u Contoh:
ü Pencuri itu lari.
ü Mereka sedang belajar di kamar.
ü Bom itu seharusnya tidak meledak.
ü Orang asing itu tidak akan suka masakan Indonesia..

2.Mengandung makna perbuatan (aksi),proses, atau keadaan.

3. Kata kerja yang bermakna keadaan tidak dapat diberi prefiks ter- yang berarti “paling”
u Contoh:
ü mati  – termati?
ü suka – tersuka?

Ø  Jenis Kata Kerja (Verba)
1.   Berdasarkan bentuk/strukturnya
1.   kata kerja dasar (Makan, Ambil, Turun)
2.   kata kerja berimbuhan (menggosok, dimakan, menyirami)

2.Berdasarkan sintaksis (penggunaan dalam kalimat)

            1. Kata kerja/verba transitif
*   Kata kerja yang memerlukan Objek
*   Contoh:
ü Ibu sedang membersihkan kamar tidur.
ü Rakyat pasti mencintai pemimpin yang jujur.
ü Sekarang orang sukar mencari pekerjaan.

  2. Kata kerja/verba semitransitif
*      Kata kerja yang Objeknya boleh ada dan juga boleh tidak.
*      Contoh:
1.   Ayah sedang membaca.
2.   Ayah sedang membaca koran.

3. Kata kerja/verba intransitif/taktransitif
ü  Kata kerja/verba yang tidak memerlukan Objek.
ü  Contoh:
1.   Ayah sedang mandi.
2.   Kami harus bekerja keras untuk mebangun negara.
3.   Generasi muda harus belajar giat demi masa depannya.

3. Berdasarkan Semantis (makna)
            1. Kata kerja/verba tindakan/perbuatan
            2. Kata kerja/verba kejadian
            3. Kata kerja/verba keadaan

1. Kata kerja/verba tindakan/perbuatan
ü Mengandung makna perbuatan/tindakan yang dilakukan oleh Subjek.
ü Contoh:
o   Adik makan roti.
o   Mobil itu mundur ke belakang.

2. Kata kerja/verba kejadian
ü  Mengandung makna adanya peristiwa yang menimpa Subjek.
ü  Contoh:
o  Bukit itu longsor.
o  Ban mobil itu pecah.

3. Kata kerja/verba keadaan
ü  Mengandung makna keadaan yang dirasakan oleh Subjek.
ü  Contoh:
1.   Kami khawatir akan keselamatannya.
2.   Mereka takut kepada pejabat itu.
3.   Saya bingung atas situasi seperti ini.

Latihan
v  Susunlah kalimat dengan menggunakan kata kerja(verba) di bawah ini, masing-masing dua kalimat!

  1. Transitif,
  2. Semitransitif,
  3. Intransitif,
  4. Tindakan,
  5. Kejadian,
  6. Keadaan.

KONJUNGSI

KONJUNGSI

Ø  Konjungsi?
§ Kata yang menghubungkan kata-kata, klausa-klausa,/bagian-bagian kalimat, kalimat-kalimat, atau paragraf dalam sebuah wacana.

Ø  Macam-macam konjungsi:
               1. Konjungsi koordinatif
               2. konjungsi subordinatif
               3. konjungsi korelatif
               4. konjungsi antarkalimat
               5. konjungsi antarparagraf

1. Konjungsi Koordinatif
Ø  Konjungsi yang menghubungkan dua unsur atau lebih dan kedua unsur itu memiliki kedudukkan yang sama.
Ø  Dari konjungsi semacam ini dihasilkan kalimat majemuk setara (koordinatif).
Ø  Macam:
            1. menyatakan hubungan penambahan: dan, lagi, lagi pula, serta.
            2. menyatakan hubungan pemilihan: atau
3. menyatakan hubungan perlawanan: tetapi, namun, melainkan, sebaliknya, padahal,        sedangkan.

2. Konjungsi Subordinatif
Ø  Konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih dan klausa-klausa tersebut tidak memiliki kedudukkan yang sama.
Ø  Macam:
            1. menyatakan waktu (temporal)
a.       sebelumnya: sebelum
b.      permulaan: sejak, semenjak, sedari
c.       bersamaan: sewaktu, ketika, saat, tatkala, sementara, serayaselagi, selama, sambil
d.      setelahnya:sesudah, setelah, , sehabis, selesai,  seusai

2. menyatalan syarat (kondisional): jika, kalau, jikalau,         asal(kan), (apa)bila, manakala.
3. menyatakan pengandaian: andai, seandainya, andaikan, umpamanya, sekiranya, misalkan.
            4. menyatakan tujuan (final): agar, supaya, biar, untuk.
5. menyatakan perbandingan: sebagaimana, seperti, sebagai, laksana, ibarat, bagai(kan), seakan-akan, seolah-olah.
6. menyatakan sebab/alasan (kausal): sebab, karena, oleh karena. oleh sebab, akibat.
7. menyatakan konsesif (perlawanan): biarpun, meski(pun), kendati(pun), walu(pun), sekalipun, sungguhpun.
8.  menyatakan akibat/hasil (konsekutif): sehingga, sampai, sampai-sampai, maka(nya).
            9.  menyatakan penjelasan: bahwa.
            10. menytakan cara/alat: dengan, tanpa.
            11. menyatakan sangkalan: seolah-olah, seakan-akan.
12. menyatakan keadaan sesungguhnya (kenyataan): padahal, sedangkan, sedang.
            13. menyatakan hubungan atributif: yang.   

3. Konjungsi Korelatif
Ø  Konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa. Kedua unsur yang dihubungkan memiliki kedudukkan yang sama.
Ø  Macam:
            1. baik … maupun …
            2 ....  tidak hanya … tetapi juga …
            3.  ... demikian (rupa) … sehingga …
            4. apa(kah) … atau …
            5. entah … entah …
            6. bukan hanya …, melainkan juga …
            7. jangankan …, … pun …
8.  ... sedemikian rupa … sehingga …

4. Konjungsi Antarkalimat
Ø  Konjungsi yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lain.
Ø  Macam:
1. menyatakan kesediaan untuk melakukan sesuatu   yang berbeda/bertentangan dengan yang  dinyatakan pada kalimat sebelumnya: biarpun demikian/begitusekalipun demikian.
    2. menyatakan adanya hal/peristiwa/keadaan di luar dari yang telah dinyatakan sebelumnya: tambahan pula, lagi pula, di samping itu.
3.  menyatakan keeksklusifan dari hal yang dinyatakan sebelumnya: kecuali itu.
4. menyatakan konsekuensi ( akibat ): dengan demikian, (oleh) karena ituoleh sebab itu, sehingga.
5. menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya:  sebelum itu.
6. menyatakan kelanjutan dari peristiwa atau keadaan pada kalimat sebelumnya: kemudian, sesudah itu, selanjutnya.
7. menyatakan penguatan dari keadaan yang dinyatakan sebelumnya: malah(an), bahkan.
8. menyatakan perlawanan (konsesif) dari kalimat  sebelumnya: meskipun demikian/begitu,  walaupun demikian (begitu), akan tetapi, namun, sebaliknya.

5. Konjungsi Antarparagraf
Ø  Konjungsi yang menghubungkan dua paragraf.
Hubungan paragraf dengan paragraf sebelumnya berdasarkan makna yang terkandung pada paragraf sebelumnya.
Ø  Yang termasuk konjungsi antarparagraf:
             adapun, akan hal, sebermula, alkisah, bahwasanya
Ø  Contoh:
            Akan hal lamarannya menjadi salah seorang guru di SMAK Sang Timur ini, telah kami bicarakan dalam rapat guru seminggu yang lalu. Dalam waktu dekat kita akan mengetahui hasilnya, diterima atau tidak.


Latihan:
1.Tentukan jenis konjungsi dan maknanya!
            a. Kamu harus rajin belajar jika kamu ingin naik kelas.
            b. Antoni tidak mau memanjakan diri meskipun dia anak tunggal.
c. Suaminya itu sangat kasar kepada istrinya padahal istrinya sudah berusaha lembut kepada suaminya.
d. Bu Nina pasti akan memaafkannya seandainya dia mau mengakui kesalahannya.
            e. Elsa sudah berkemas-kemas ketika temannya datang.
            f.  Yang kami cari adalah warung yang tidak terlalu mahal tetapi bersih.
            g. Jinny merintih kesakitan dan suaminya pun mengelus-elusnya.    
h. Keadaan di dalam kota ini kelihatan tenang, seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
            i. Dia menceritakan Timor-Timur setelah jajak  pendapat.
            j. Dia belum tahu dengan siapa dia akan menikah.
           
2. Susunlah kalimat dengan menggunakan masing-masing jenis konjungsi koordinatif!
3. Susunlah kalimat dengan menggunakan masing-masing jenis konjungsi subordinatif!
4. Susunlah kalimat dengan menggunakan masing-masing jenis konjungsi korelatif!