Rabu, Oktober 03, 2018

TEKS EDITORIAL


TEKS EDITORIAL
v  Teks editorial?
ü  Berisi pandangan, pendapat, aspirasi, atau sikap redaksi terhadap permasalahan yang sedang aktual.
ü  Disertai argumentasi, fakta, dan data
ü  Untuk meyakinkan dan mempengaruhi pembaca agar menerima pendapat redaktur.
v  Ciri-Ciri Teks Editorial
ü  Berisi opini tentang permasalahan yang sedang aktual.
ü  Berupa ulasan mengenai masalah berskala nasional atau internasional.
ü  Bersifat subjektif.
ü  Disertai data dan fakta yang meyakinkan.
ü  Gaya bahasa formal.
v  Tujuan Teks Editorial
1.       Memberikan pandangan kepada masyarakat tentang permasalahan yang sedang aktual.
2.       Mengajak pembaca agar ikut berpikir mengenai masalah, isu, atau topik yang sedang aktual.
3.       Memberitahukan kepada masyarakat tentang kemungkinan-kemungkinan peristiwa yang akan terjadi.
Ø  Fungsi Teks Editorial
  1. Menjelaskan berita dan akibatnya kepada masyarakat.
  2. Mempersiapkan masyarakat akan kemungkinan yang terjadi.
  3. Merangsang pemikiran pembaca mengenai masalah yang sedang aktual.
  4. Menggerakkan pembaca untuk mengambil tindakan.
Ø         Ø  Struktur Teks Editorial
1.       Pernyataan Pendapat (Thesis Statement)
2.       Argumentasi (Argument)
3.       Peryataan Ulang (Reiteration)
Ø  Pernyataan Pendapat (Thesis Statement)
          Menjelaskan topik/masalah yang akan dibahas.
          Berisi tentang pandangan atau sudut pandang penulis terhadap permasalahan yang dibahas.
          Sebagai pembuka teks editorial.
Ø  Argumentasi (Argument)
          Berisi pandangan dan komentar penulis terhadap masalah yang dibahas.
          Bertujuan mempengaruhi dan meyakinkan pembaca.
Ø  Pernyataan Ulang (Reiteration)
          Berisi tentang penguatan kembali pendapat yang ditunjang oleh fakta dalam argumentasi.
          Agar pembaca semakin yakin dan terpengaruh oleh pandangan penulis.
Ø  Ciri-Ciri Kebahasaan Teks Editorial
1.       Adverbia Frekuentatif
2.       Konjungsi
3.       Verba
4.       Istilah
5.       Fakta & Opini

1. Adverbia frekuentatif
Ø  Adverbia (Kata Keterangan)?
   Kata yang menerangkan/menjelaskan kata kerja, kata sifat, kata bilangan, akan tetapi tidak menerangkan kata benda dan kata ganti nama.
Ø  Ciri-Ciri Adverbia
1.       Memberikan penjelasan tentang kata lain.
2.       Tidak bisa digunakan untuk menjelaskan kata benda atau kata ganti benda.
3.       Biasanya terletak di awal atau di akhir kalimat.
4.       Dapat digunakan pada semua jenis kalimat.
Ø  Adverbia Frekuentatif?
ü  Kata keterangan yang menunjukkan tingkat kekerapan/keseringan terjadinya sesuatu.
ü  Contoh: jarang, selalu, kadang-kadang, biasanya, sering, selalu, senantiasa, dll.

2. Konjungsi
Ø  Konjungsi?
§  Kata yang menghubungkan kata-kata, frasa-frasa, klausa-klausa/bagian-bagian kalimat, kalimat-kalimat, dan paragraf dalam sebuah wacana.
Ø  Macam-macam konjungsi:
1.       Konjungsi koordinatif
2.       Konjungsi subordinatif
3.       Konjungsi korelatif
4.       Konjungsi antarkalimat
5.       Konjungsi antarparagraf
Ø  Jenis konjungsi yang sering dipakai dalam teks editorial
1.       Konjungsi temporal
2.       Konjungsi penguatan
3.       Konjungsi sebab/alasan
4.       Konjungsi akibat/hasil
5.       Konjungsi tujuan/final
6.       Konjungsi simpulan

1. Konjungsi Temporal
Ø  Kata penghubung yang menjelaskan hubungan waktu antara dua peristiwa.
Ø  Jenis konjungsi temporal:
a.       Waktu sebelumnya: sebelum
b.      Waktu permulaan: sejak, semenjak, sedari
c.       Waktu bersamaan: sewaktu, ketika, tatkala, sementara, seraya, selagi, selama, sambil
d.      Waktu berikutnya: sesudah, setelah, sehabis, selesai, seusai.
e.      Menyatakan kelanjutan dari peristiwa sebelumnya: kemudian, berikutnya, selanjutnya, dll.
2. Konjungsi Penguatan
Ø  Kata penghubung yang menyatakan penguatan dari keadaan/peristiwa yang dinyatakan sebelumnya.
Ø  Contoh: bahkan, selain itu, lagi pula, justru, malahan, dll.
3. Konjungsi Sebab/Alasan (Kausal)
Ø  Kata penghubung yang menyatakan sebab terjadinya suatu peristiwa.
Ø  Contoh: sebab, karena, oleh karena, oleh sebab, akibat.
4. Konjungsi Akibat/Hasil (Konsekutif)
Ø  Kata penghubung yang menyatakan akibat/hasil dari peristiwa sebelumnya.
Ø  Contoh: sehingga, sampai, sampai-sampai, maka(nya), karena itu, dll.
5. Konjungsi Tujuan (Final)
Ø  Kata penghubung yang menyatakan tujuan/harapan.
Ø  Contoh: agar, supaya, biar, untuk.
6. Konjungsi Simpulan
Ø  Kata penghubung yang menunjukkan kesimpulan.
Ø  Contoh: dengan demikian, (oleh) karena itu, oleh sebab itu, maka dari itu, dll.

3. Verba (Kata Kerja)
Ø  Kata yang menyatakan perbuatan (aksi) yang dilakukan oleh Subjek.
Ø  Jenis verba yang sering digunakan dalam teks editorial:
1.       verba material
2.       verba relasional
3.       verba mental

1.       Verba Material
ü  Kata kerja yang menunjukkan perbuatan fisik atau peristiwa.
ü  Contoh: berlari, mencuci, membeli, menyapu, menulis, dll.
2. Verba Relasional
ü  Kata kerja yang berfungsi sebagai penghubung antara Subjek dan Pelengkap.
ü  Menunjukan hubungan sebab akibat.
ü  Contoh: adalah, ialah, yaitu, yakni, dll.
3. Verba Mental
ü  Kata kerja yang menerangkan persepsi, afeksi, dan kognisi.
ü  Verba persepsi
·         Kata kerja yang berkaitan dengan pancaindera.
·         Contoh: melihat, mendengar, mencium, dll.
ü  Verba Afeksi
·         Kata kerja yang berkaitan dengan perasaan psikologis seseorang.
·         Contoh: marah, sedih, khawatir, senang, dll.
ü  Verba Kognisi
·         Kata kerja yang berkaitan dengan proses memahami sesuatu.
·         Contoh: berpikir, mengerti, memahami, memikirkan, dll.
4. Menggunakan Istilah
Ø  Kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
Ø  Contoh: analogi, subsidi, imbas, wirausaha, inflasi, impor, ekspor, dll.

5. Kalimat Fakta dan Kalimat Opini
1. Fakta
Ø  Keadaaan /peristiwa yang benar-benar terjadi.
Ø  Kenyataan yang dapat dirasakan dengan pancaindera, yaitu dapat dilihat, didengar, dicium,dirasakan, dan diraba.
Ø  Kalimat yang mengandung fakta dapat diobservasi atau diuji kebenarannya.
Ø  Ciri-ciri kalimat fakta
1.       Kebenarannya dapat dibuktikan.
2.       Memiliki data yang tepat dan akurat. (tempat, waktu kejadian, atau tanggal terjadinya peristiwa).
3.       Memiliki narasumber yang bisa dipercaya.
4.       Bersifat objektif.
5.       Kalimat fakta biasanya dapat menjawab pertanyaan 5W + 1 H.
6.       Informasinya berasal dari kejadian yang sebenarnya.

Ø  Jenis Kalimat Fakta
a.       Kalimat Fakta Umum
b.      Kalimat Fakta Khusus

  1. Kalimat Fakta Umum
Ø  Kebenarannya berlaku sepanjang zaman dan berlaku secara luas.
Ø  Contoh:
1.       Matahari terbit di timur dan tenggelam di barat.
2.       Soekarno adalah Presiden I Republik Indonesia.
3.       Mark Zuckerberg adalah pendiri jejaring sosial Facebook.
4.       Harimau adalah hewan karnivora.

B. Kalimat Fakta Khusus
Ø  Kebenarannya berlaku sementara atau beberapa waktu tertentu saja.
Ø  Contoh:
1.       Wardaya guru di SMA Katolik Sang Timur.
2.       Jakarta merupakan ibukota Indonesia.
3.       Real Madrid adalah klub yang menjuarai liga Champions.
2. Opini?
Ø  Pendapat, gagasan/ide, yang dikemukakan seseorang/beberapa orang secara lisan dan tertulis.
Ø  Kalimat opini berasal dari pemikiran atau pendapat seorang individu maupun kelompok.
Ø  Bersifat subjektif, menduga-duga.
Ø  Ciri-ciri Opini
1.       Tidak dapat dibuktikan kebenarannya/ belum tentu terjadi.
2.       Bersifat subjektif (berdasarkan sudut pandang pribadi).
3.       Menunjukan peristiwa yang belum terjadi dan spekulatif (pendapat atau dugaan yg tidak berdasarkan kenyataan).
4.       Informasinya belum dapat dibuktikan kebenarannya
5.       Tidak memiliki data yang akurat.
6.       Berupa: pemikiran/gagasan, pendapat, saran, usulan , nasihat, dugaan/perkiraan, pengandaian, dsb.
Ø  Jenis opini:
1.    Opini Perorangan
2.    Opini Umum

1. Opini Perorangan
ü  Pendapat yang dikemukakan secara pribadi atau perorangan dan bersifat subjektif.
ü  Misalnya:
1.       Raditya Dika adalah penulis novel terbaik di Indonesia. 
2.       Indonesia akan menjadi makmur apabila dipimpin oleh seorang militer. 
3.       Kiamat akan terjadi pada tahun 2025. 
2. Opini Umum
ü  Pendapat yang telah diakui oleh mayoritas orang, namun kebenarannya belum terbukti secara ilmiah.
ü  Pendapat yang diterima kebenarannya oleh semua orang (setiap orang memiliki pendapat yang sama tentang hal yang dikemukakan tersebut).
ü   Contoh:
1.       Peranan tokoh masyarakat dan pemuka agama serta pemerintah daerah sangat kita harapkan segera menuju kepada perdamaian dan mencegah munculnya konflik-konflik baru.
2.       Membunuh adalah perbuatan yang berdosa.
3.       Menurut saya, tanggung jawab pendidikan seorang anak tidak hanya terletak di tangan guru, namun juga dibutuhkan peran orang tua dan pemerintah.
4.       Orang tua harus mampu mendorong semangat belajar seorang anak.
5.       Pemerintah harus menyiapkan fasilitas belajar yang dapat membantu anak meningkatkan kecerdasan intelektual, emosional, dan juga spiritualnya.

Ø  Perbandingan Fakta dan Opini

No.
Fakta
Opini
1
Dapat dibuktikkan   kebenarannya.
Kurang dapat dipertanggungjawabkan/ dibuktikan kebenarannya.
2
Bersifat Objektif.
Bersifat subjektif.
3
Berdasarkan kenyataan.
Berdasarkan perkiraan,     kemungkinan, perasaan.
4
Sudah terjadi/sedang  terjadi.
Belum terjadi/akan terjadi.

Contoh 
(Tentukan kalimat-kalimat di bawah ini merupakan fakta atau oipni!)
  1. Lembaga Sensor  Film telah bertugas menyensor acara televisi dan iklan yang ditayangkan.
  2. Banyak film dan iklan televisi yang ditayangkan, tetapi tidak sesuai dengan budaya bangsa kita.
  3. Masyarakat Indonesia semakin kritis dalam menyaksikan acara televisi.
  4. Banyak film-film impor yang disiarkan oleh televisi swasta akan memperburuk perfilman nasional.
  5. Panwaslu harus mewaspadai maraknya kampanye hitam menjelang pemilu 2019.
  6. Karena itu, Ray meminta Panwaslu tegas menindak pelanggaran kampanye.
  7. Operasi Sikat Lipu yang dilakukan jajaran Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Polda Sulsel) menjelang bulan Ramadhan membuahkan hasil.
  8. Jejaring sosial Facebook mulai menggunakan teknologi yang bisa "mengintip" segala percakapan (via inbox, status updates, dan messenger) para penggunanya.
  9. Mayoritas penyedia layanan komunikasi cenderung menjaga jarak terhadap materi percakapan para penggunanya.
  10. Jika perusahaan mulai menganalisis muatan yang beredar, maka si perusahaan bisa-bisa dianggap bersalah bila tidak menghentikan aksi kejahatan.


v  LATIHAN SOAL TEKS EDITORIAL
  1. Jelaskan tentang teks editorial!
  2. Sebutkan ciri-ciri teks editorial!
  3. Sebutkan fungsi teks editorial!
  4. Sebutkan tujuan teks editorial!
  5. Sebutkan dan jelaskan struktur teks editorial!
  6. Diskusikan buku cetak halaman 78!

v  LATIHAN CIRI KEBAHASAAN TEKS EDITORIAL
(Bahan PU)
  1. Jelaskan tentang adverbia!
  2. Sebutkan ciri-ciri adverbia!
  3. Jelaskan tentang adverbia frekuentatif! Berilah tiga contoh kalimat!
  4. Jelaskan tentang konjungsi di bawah ini dan masing-masing berilah dua contoh kalimat!
a.       Konjungsi temporal
b.      Konjungsi penguatan
c.       Konjungsi sebab/alasan
d.      Konjungsi akibat/hasil
e.      Konjungsi tujuan/final
f.        Konjungsi simpulan
5.       Jelaskan tentang verba material dan berilah dua contoh kalimat!
6.       Jelaskan tentang verba relasional dan berilah dua contoh kalimat!
7.       Jelaskan tentang verba mental!
8.       Sebutkan dan jelaskan macam-macam verba mental dan masing-masing berilah dua contoh kalimat!
9.       Jelaskan tentang istilah dan berilah tiga contoh kalimat!

v  LATIHAN CIRI KEBAHASAAN TEKS EDITORIAL
(Fakta dan Opini)
  1. Jelaskan tentang fakta dan sebutkan ciri-cirinya!
  2. Jelaskan tentang opini dan sebutkan ciri-cirinya!
  3. Jelaskan tentang fakta umum dan berilah tiga contoh kalimat!
  4. Jelaskan tentang fakta khusus dan berilah tiga contoh kalimat!
  5. Jelaskan tentang opini umum dan berilah tiga contoh kalimat!
  6. Jelaskan tentang opini perorangan dan berilah tiga contoh kalimat!
  7. Tentukan setiap kalimat dalam wacana buku cetak halaman 80-81 termasuk fakta atau opini!