Selasa, Maret 19, 2019

KISI-KISI SOAL USBN BAHASA INDONESIA XII MIPA & IPS TAHUN 2018/2019


KISI-KISI SOAL USBN  BAHASA INDONESIA
XII MIPA & IPS 
TAHUN 2018/2019

Mata Pelajaran                   :  Bahasa Indonesia                                                         
Kelas/Program                   :  XII / MIPA & IPS                                                       
Bentuk Soal                       :  PG (1- 40), Esai ( 41– 45 )                                           
Kurikulum                         :  2013
Penulis Kisi-Kisi                : Wardaya

Materi
Kelas/
Semester
Indikator
Bentuk Soal
NomorSoal
(2)
(3)
(4)
(6)
(7)
Paragraf Padu, Isi Teks

XI, XII
Disajikan sebuah paragraf, peserta didik dapat menentukan:
-    pernyataan yang sesuai dengan paragraf
-    Makna kata/istilah.
PG


1
2
Isi Teks

X, XI, XII

-   Disajikan teks nonsastra, peserta didik menentukan maksud kalimat yang bercetak miring dengan tepat.


3
Isi Teks

X, XI, XII
-   Disajikan kutipan dua teks nonsastra, peserta didik menentukan kontradiksi isi kedua kutipan teks.


4
Paragraf Padu, Isi Teks

X, XI, XII
Disajikan sebuah paragraf yang kalimatnya bernomor, peserta didik dapat menentukan:
-    ide pokok paragraf.
-    penggunaan kata tidak baku.
-    tujuan penulis dalam paragraf
PG


5
6
7
Paragraf Padu, Isi Teks
X , XI, XII
Disajikan teks nonsastra, peserta didik dapat menentukan:
-    kalimat penjelas yang tidak padu.
-    pertanyaan yang sesuai dengan isi teks.



8
9
 Teks Editorial
XII
Disajikan kutipan teks editorial, peserta didik dapat menentukan:
-      opini penulis dalam kutipan teks editorial.
-      pihak yang dituju oleh penulis dalam kutipan teks editorial.
PG


10
11
Memahami Puisi
X
Disajikan sebuah puisi, peserta didik dapat menentukan:
-      makna lambang kata yang dicetak tebal dalam puisi.
-      Amanat puisi
PG


12
13
Teks Artikel/Teks Editorial
XI, XII
Disajikan sebuah paragraf, peserta didik dapat  menentukan menentukan kalimat yang berupa fakta.                   
PG

14
Isi Teks
X , XI, XII
Disajikan dua kutipan teks nonsastra, peserta didik dapat menentukan persamaan isi kedua teks.
PG

15
Isi Teks
XI, XII
Disajikan sebuah paragraf yang rumpang, peserta didik dapat menentukan istilah yang tepat untuk melengkapi paragraf.
PG

16
Cerpen
XI
Disajikan kutipan cerpen, peserta didik dapat  menentukan kalimat resensi yang menyatakan keunggulan yang sesuai dengan kutipan cerpen.
PG

17
Teks Prosedur
XI
Disajikan kutipan teks prosedur yang rumpang, peserta didik dapat  menentukan kalimat yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang.

PG

18
Pengembangan Argumen

X
Disajikan sebuah pernyataan (tesis) dan argumentasinya, peserta didik dapat menentukan kalimat yang mendukung pernyataan (tesis) dengan tepat.


PG

19
 Cerpen
XI
Disajikan kutipan cerpen, peserta didik dapat  menentukan:
-      peristiwa dalam kutipan cerpen yang menggambarkan watak salah satu tokoh.
-      amanat yang terdapat pada kutipan cerpen.
PG


20

21
Variasi kalimat

X,XI, XII
Disajikan sebuah kalimat tanya /interogatif, peserta didik dapat memvariasikan kalimat tersebut dengan tepat. ( menjadi imperatif atau deklaratif)

PG

22
 Unsur Intrinsik

XI, XII
Disajikan kutipan novel, kalimat diberi nomor, peserta didik dapat menentukan:
-   cara penggambaran watak salah satu tokoh
-   pernyataan yang membuktikan latar tempat.

PG


23
24
Teks Negosia  si
X
Disajikan kutipan teks negosiasi yang dirumpangkan, peserta didik dapat melengkapi teks dengan kalimat pengajuan usulan yang santun yang sesuai.
PG
25
Teks Drama
XI
Disajikan kutipan teks drama dirumpangkan, peserta didik dapat menentukan kalimat yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang teks drama.

PG

26
 Unsur Intrinsik Novel

XI, XII
Disajikan kutipan novel, peserta didik dapat menentukan nilai dalam kutipan novel tersebut yang terkait dengan kehidupan saat ini.

PG

27
Struktur Teks
X, XI
Disajikan dua kutipan teksnonsastra, peserta didik dapat menentukan perbedaan pola penyajian (struktur teks).

PG

28
Ciri bahasa dalam teks nonsastra
X, XI
Disajikan dua kutipan teksnonsastra, peserta didik dapat menentukan perbedaan perbedaan penggunaan bahasa.

PG

29
 Kalimat Efektif
X, XI, XII
Disajikan sebuah paragraf  yang tiga konjungsinya salah, peserta didik dapat  menentukan konjungsi yang sesuai untuk mengganti kata bercetak miring dalam paragraf.


PG


30
Penggunaan Kata/Kalimat
X, XI, XII
Disajikan sebuah teks yang setiap kalimat bernomor (lima kalimat) dan dua kalimat di antaranya terdapat penggunaan kata yang salah, peserta didik dapat mengidentifikasi kesalahan kalimat.


PG

31
Kata berimbuhan

X, XI, XII
Disajikan lima kalimat secara acak yang diberi nomor, peserta didik dapat menentukan urutan kalimat agar menjadi teks yang padu.

PG

32
Penulisan Kata Baku
X, XI, XII
Disajikan sebuah paragraf, lima kalimat yang bernomor, dua kalimatnya penulisan katanya tidak baku, peserta didik dapat menentukan kalimat yang penulisan katanya tidak baku.

PG

33
 Istilah

X, XI, XII
Disajikan kutipan teks nonsastra, peserta didik dapat melengkapi teks nonsastra dengan kata/istilah yang tepat.


PG

34
 Kalimat efektif

XI
Disajikan dua kalimat yang tidak efektif, peserta didik dapat menentukan alasan kesalahan ketidakefektifan kedua kalimat.
PG

35
Bagian Struktur Teks Surat Lamaran Pekerjaan

XII
Disajikan kutipan surat lamaran pekerjaan (di dalamnya terdapat salah satu bagian struktur yang tidak tepat), peserta didik dapat menentukan ketidaktepatan struktur tersebut dengan menunjukkan bukti/alasannya.

PG

36
 Menulis Cerpen

XI
Disajikan kutipan cerpen yang rumpang, peserta didik dapat menentukan kalimat yang tepat untuk melengkapi kutipan cerpen.

PG

37
Konversi Teks Sastra
X
Disajikan kutipan puisi, peserta didik dapat menentukan parafrasa puisi yang sesuai.
PG
38
Variasi Judul Teks

XI
Disajikan sebuiah teks dan lima judul karangan, peserta didik dapat menentukan dua judul karangan yang sesuai dengan teks.

PG

39
Predikai Isi Teks Eksplanasi

XI
Disajikan kutipan teks eksplanasi, peserta didik dapat memprediksikan/meramalkan peristiwa yang akan terjadi.

PG

40
Struktur teks Anekdot
X
Disajikan kutipan teks anekdot, peserta didik dapat menentukan:
- partisipan utama dalam teks.
- paragraf yang mengandung kalimat sindiran.
- menentukan bagian abstraksi teks.
- apa yang dipikirkan salah satu partisipan dalam teks
Uraian
41
Pengembangan Kerangka
X, XI, XII
Disajikan sebuah judul, peserta didik dapat mengembangkan/menulis kerangka isi sebanyak 5 ide  yang sesuai dengan judul.

Uraian
42
Menulis cerpen
XI
Disajikan kutipan cerita yang belum selesai, peserta didik dapat mengembangkannya menjadi sebuah cerita singkat/menambahkan cerita sebanyak 8-10 kalimat, yang mengandung amanat, kemudian menyebutkan amanatnya.

Uraian
43
Tanda Baca
X, XI, XII
Disajikan sebuah teks yang tiga kalimatnya salah dalam penulisan (penggunaan huruf kapital, huruf miring, dan tanda baca), peserta didik dapat memperbaiki penulisan kalimat tersebut.

Uraian
44
Ringkasan
XI, XII
Disajikan tiga paragraf, peserta didik dapat membuat ringkasan sebanyak 3 kalimat yang sesuai dengan isi teks

Uraian
45

Jakarta,  18 Januari  2019
                                                                                                                                                                                     Penyusun,


 Wardaya


CATATAN PENTING:
1.  Bacalah dan pahamilah soal dengan baik. Jangan sampai mengerjakan yang tidak diminta, sehingga sia-sia hanya menghabiskan waktu dan tenaga!
2.  Jangan sampai ada jawaban yang kosong, terutama soal uraian karena skor uraian sangat membantu.
3. Soal nomor 42, hanya diminta membuat seperti kerangka karangan, bukan membuat paragraf/karangan, apalagi membuat proposal penenlitian!

v  Contoh:
SOAL:
Perhatikan judul karangan di bawah ini!
Mengatasi Masalah Kenakalan Remaja di Era Modern
Buatlah kerangka isi sebanyak lima ide sesuai dengan judul tersebut!

JAWABAN:
Kerangka isi:
1.      Latar Belakang Terjadinya Kenakalan Remaja di Era Modern
2.      Bentuk-Bentuk Kenakalan Remaja di Era Modern
3.      Upaya Preventif Menghindari Kenakalan Remaja di Era Modern
4.      Peran Orang Tua dalam Mengatasi Kenakalan Remaja di Era Modern
5.      Peran Sekolah dalam Mengatasi Kenakalan Remaja di Era Modern

4. Soal nomor 44, diminta untuk memperbaiki penulisan kalimat yang salah (hanya kalimat yang diberi nomor) menyangkut penggunaan huruf kapital, huruf miring, dan tanda baca. Tidak diperbolehkan mengganti kata, menambah kata, merubah kalimat, apalagi menambah kalimat!
5. Soal nomor 45, diminta untuk merangkum tiga paragraf menjadi 3 kalimat. Tidak diperbolehkan menambah kalimat, hanya boleh menambah kata-kata tertentu, seperti konjungsi dan preposisi. Ambil inti setiap paragraf, kemudian susun dalam paragraf (harus nyambung)!

     CONTOH:
     SOAL:
     Simaklah wacana berikut kemudian buatlah ringkasannya sebanyak tiga kalimat!
Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang lebih mengutamakan kemampuan siswa secara personal atau pendidikan yang mencoba untuk menggali potensi diri seorang individu, dalam hal ini siswa. Pendidikan karakter ini penting untuk menggali bakat-bakat tersembunyi yang dimiliki oleh siswa. Setiap siswa tentu saja memiliki bakat, potensi, dan kecerdasan di bidang yang tidak sama antara yang satu dengan yang lainnya.
Siswa yang tidak pandai dalam pelajaran, tentu saja bukan berarti ia bodoh. Ia pasti memiliki kemampuan di bidang yang lain. Melalui pendidikan berkarakter, cerdas atau tidaknya seseorang tidak ditentukan berdasarkan pintar atau tidaknya seseorang dalam pelajaran di kelas. Guru juga tidak boleh untuk melabeli seorang siswa bodoh apabila ia tidak pintar dalam mata pelajaran yang diajarkan di kelas.
Pemerintah juga telah mengupayakan terwujudnya pendidikan karakter ini, yaitu melalui kurikulum pendidikan terbaru, yaitu kurikulum 2013. Melalui kurikulum ini pemerintah berusaha menggali potensi dan menanamkan karakter kepada siswa. Dengan begitu diharapkan mampu membekali siswa di masa depan.

JAWABAN:
Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang mencoba untuk menggali potensi diri seorang individu. Karena pada dasarnya siswa yang tidak pandai dalam pelajaran, tentu saja bukan berarti ia bodoh, tetapi ia pasti memiliki kemampuan di bidang yang lain. Oleh karena itu, pemerintah mengupayakan terwujudnya pendidikan karakter ini melalui kurikulum 2013.