Minggu, Juli 17, 2016

SILOGISME

SILOGISME

u Silogisme?
ü Penarikan konklusi (kesimpulan) secara deduktif dengan menggunakan dua buah premis
( premis mayor/umum=PU dan premis minor/khusus=PK) yg menghasilkan satu kesimpulan yang logis.
ü Karena silogisme adalah inferensi (penarikan kesimpulan) secara deduktif, maka  konklusinya tidak akan lebih umum daripada premis- premisnya.
ü Premis adalah proposisi-proposisi yang digunakan untuk penarikan kesimpulan dalam logika.
ü Proposisi adalah suatu pernyataan dalam bentuk kalimat yang memiliki arti penuh dan utuh.

u Rumus silogisme:
   PU: semua A=B
   PK: C=A
   K  : C=B
u Keterangan:
ü kata semua pada PU dapat diganti dengan setiap atau tiap-tiap.
ü PU: menyatakan bahwa semua anggota golongan tertentu (semua A) memiliki sifat atau hal tertentu (B).
ü  PK: menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang (C) adalah anggota golongan tertentu (A).
ü  K  : menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang itu (C) memiliki sifat atau hal tersebut (B).

u Contoh:
1. PU: Semua orang yang memasuki wilayah SMAK Sang Timur dilarang merokok.
     PK: Lingga memasuki wilayah SMAK Sang Timur.
     K  : Lingga dilarang merokok.

2. PU: Tiap-tiap penumpang bus ber-AC tidak boleh merokok di dalam bus.
     PK: Mahardika penumpang bus ber-AC.
     K  : Mahardika tidak boleh merokok di dalam bus ber-AC.

3. PU: Setiap promosi kesehatan terkendala oleh tidak adanya dana.
    PK: Promosi antirokok adalah promosi kesehatan.
    K  : Promosi antirokok terkendala oleh tidak adanya dana.

v Contoh 1 & 2 adalah silogisme negatif, sedangkan contoh 3 adalah silogisme golongan.

Ketentuan-ketentuan premis:
Ø Ada tujuh ketentuan premis dalam silogisme yang harus diperhatikan untuk meraih konklusi yang benar.
1. Sebuah silogisme hanya memiliki dua premis (premis mayor/premis umum dan premis                      minor/premis khusus) dan satu konklusi.

2.Premis-premis dalam sebuah silogisme tidak boleh kedua-duanya negatif
            Contoh:
            PU         : Semua hakim bukan polisi.
            PK         : Octavia bukan hakim.
            K           : ?

      3. Apabila kedua premis afirmatif, konklusinya pun afirmatif.
            Contoh:
            PU        :Semua manusia adalah ciptaan Tuhan.
            PK         :Semua petani adalah manusia.
            K           :Semua petani adalah ciptaan Tuhan.

      4. Jika salah satu premis negatif, konklusinya  pun negatif.
            Contoh:
            PU        :Semua manusia bukan kera.
            PK        :Adam adalah manusia.
            K          :Adam bukan kera.

       5. Premis tidak boleh kedua-duanya    partikular (bersifat khusus).
            Contoh:
            PU        : Beberapa manusia adalah  penipu.
            PK        : Beberapa manusia adalah pemberontak.
            K          : ?

        6. Konklusi tidak dapat diambil dari premis  mayor partikular dan premis minor negatif.
            Contoh:
            PU        : Sebagian mahasiswa adalah wanita.
            PK        : Kartono adalah mahasiswa.
            K          : ?

        7. Apabila satu premis partikular, konklusinya pun partikular.
            Contoh:         
PU        : Semua filsuf adalah manusia.
            PK        : Plato adalah filsuf.
            K          : Plato adalah manusia.

ENTIMEM

u Silogisme yang sempurna terdiri atas dua proposisi,yang berupa premis mayor (PU) dan  premis minor (PK), dan sebuah konklusi (K).
u  Silogisme tidak sempurna terdiri dari dua jenis:
        Silogisme yang bagian-bagiannya telah dihilangkan
        Silogisme yang sebenarnya terdiri atas beberapa silogisme yang telah digabungkan dalam suatu rangkaian pemikiran tertentu.
u Entimem adalah silogisme yang salah satu atau kedua unsurnya dihilangkan (PU, PK, Konklusi) karena diangggap telah diketahui semua orang sehingga tidak perlu disebutkan lagi.

u Contoh:
1.      Terdiri atas PK dan K:
      ü Socrates adalah manusia, maka ia dapat mati.
Terdiri atas K dan PK
ü  Socrates dapat mati karena ia adalah manusia.

2. Terdiri atas PU dan K:
      ü Karena semua manusia fana, Socrates pun fana.
Terdiri atas K dan PU
      ü Socrates fana karena semua manusia fana.

3. Terdiri dari PU dan PK:
     ü Setiap warga negara Indonesia wajib membayar pajak dan Kartono pun warga negara Indonesia.
Terdiri dari PK dan PU
    ü Kartono adalah warga negara Indonesia dan setiap warga negara Indonesia wajib membayar pajak.

4. Hanya terdiri atas K:
      ü Socrates tidak sempurna.

Latihan (PS)
1. Sempurnakanlah silogisme berikut!
    a.       PU: …
             PK: Saya perokok.
             K  : Saya harus melindungi perokok pasif.
    b.       PU: Tiap-tiap industri rokok harus menyediakan dana kesehatan.
             PK: …
             K  : Jadi, Gudang Garam harus menyediakan dana kesehatan.
    c.       PU: Semua industri rokok wajib mematuhi PP No.81/1999.
             PK: …
             K  : …
2. Buatlah dua contoh silogisme golongan dan   dua contoh siogisme negatif!
3. Ubahlah entimem berikut menjadi silogisme!
    a. Pak Habibie pandai karena ia seorang profesor.
    b. Harimau makan daging karena ia binatang buas.
    c. Widya mendapatkan beasiswa masuk ITB.
4. Susunlah entimem yang terdiri atas:
  1. PK dan konklusi
  2. PU dan konklusi
  3. PU dan PK
  4. K saja
(masing-masing dua contoh)!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.