Rabu, November 20, 2019

PROPOSAL PENELITIAN


PROPOSAL PENELITIAN

Ø  Proposal?
ü  Rencana kegiatan
ü  disusun secara sistematis dan terperinci
ü  bersifat formal
ü  diajukan kepada pihak yang berwenang

Ø  Sistematis?
ü  Disusun secara teratur dan logis sesuai aturan penyusunan proposal sehingga utuh dan terpadu.

Ø  Formal?
Ø  Diketahui dan mendapat izin dari instansi/ lembaga /organisasi yang berwenang.

Ø  Jenis-Jenis Proposal
ü  Proposal kegiatan
ü  Proposal penelitian
ü  Proposal proyek
ü  Proposal usaha/bisnis

1. Proposal Kegiatan
ü  Proposal untuk mengajukan suatu rencana kegiatan.
ü  Contoh:
§  Proposal Pentas Seni
§  Proposal Education Fair
§  Proposal Bakti Sosial
§  Proposal Peringatan Natal
§  Proposal Lomba Futsal, dll.
2. Proposal Penelitian
ü  Digunakan untuk mengajukan suatu kegiatan penelitian yang akan dilakukan.
ü  Sering digunakan pada bidang akademis seperti penelitian untuk tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi, dan lain-lain.
3. Proposal Proyek
ü  Berisi rangkaian rencana proyek/usaha komersiil dalam skala besar.
ü  Misalnya:
§  proposal proyek pembangunan gedung
§  proposal proyek pembangunan jalan tol
§  proposal proyek pembangunan stadion, dll.
4. Proposal Usaha/Bisnis
ü  Proposal yang ada kaitannya dengan dunia bisnis atau usaha, baik perseorangan atau kelompok.
ü  Contoh:
§  Proposal pendirian usaha
§  proposal kerjasama antarperusahaan, dll.

v  Bagian-bagian Proposal Penelitian
1.      Judul Penelitian
2.      Latar Belakang masalah
3.      Rumusan Masalah
4.      Tujuan Penelitian
5.      Pembatasan Masalah
6.      Manfaat Penelitian
7.      Kerangka Teori
8.      Hipotesis
9.      Metode Penelitian
10.  Sistematika Penyajian

1.   Judul Penelitian
Ø  Dirumuskan secara spesifik/tidak terlalu luas.
Ø  Memuat populasi/objek penelitian yang dibatasi.
Ø  Contoh:
§  Pengaruh Pemakaian Handphone oleh Pelajar terhadap Relasi dengan Keluarga (terlalu luas)
§  Pengaruh Pemakaian Handphone oleh Pelajar SMA terhadap Relasi dengan Keluarga (terlalu luas)
§  Pengaruh Pemakaian Handphone oleh Pelajar SMA Katolik di Jakarta terhadap Relasi dengan Keluarga (spesifik)
§  Pengaruh Pemakaian Handphone oleh Siswa-Siswi SMA Katolik Sang Timur Jakarta terhadap Relasi dengan Keluarga (spesifik)

2. Latar Belakang Masalah
Ø  Berisi alasan rasional yang mendorong penulis melakukan penelitian terhadap masalah yang akan dibahas.
Ø  Uraian permasalahan yang telah dan sedang terjadi secara umum dan khusus.
Ø  Berupa fakta yang berasal dari observasi maupun hasil membaca berbagai referensi.
Ø  Misalnya:
ü Judul
§  Analisis Penggunaan Bahasa Alay dalam Percakapan Sehari-hari Siswa-siswi SMA Katolik Sang Timur Melalui Media Sosial Online
ü Latar Belakang
§  Bahasa memegang peranan penting dalam komunikasi
§  Penyampaian pesan dalam komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai media, salah satunya melalui media komunikasi elektronik
§  Penggunaan bahasa melalui media elektronik berbeda dengan penggunaan secara langsung.
§  Seiring dengan perkembangan teknologi banyak remaja memanfaatkan media elektronik, khususnya media komunikasi online untuk berkomunikasi

3. Rumusan Masalah
Ø Berisi uraian masalah yang akan dibahas atau dibicarakan/dipecahkan melalui penelitian.
Ø Dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya.
Ø Rumusan Masalah bersifat hipotetik (tidak berdasarkan suatu pengetahuan; dugaan; sangkaan):
jawaban atas pertanyaan tersebut dapat dibuktikan melalui penelitian.
Ø  Contoh:
ü  Judul
§  Analisis Penggunaan Bahasa Alay dalam Percakapan Sehari-hari Siswa-siswi SMA Katolik Sang Timur Melalui Media Sosial Online
ü  Rumusan Masalah
§  Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis melakukan penelitian terhadap masalah-masalah di bawah ini.
1.   Bagaimana pola penggunaan Bahasa alay dalam percakapan sehari-hari siswa-siswi SMA Katolik Sang Timur melalui media sosial online?
2.   Apakah fungsi penggunaan Bahasa alay dalam percakapan sehari-hari siswa-siswi SMA Katolik Sang Timur melalui media sosial online?

4. Tujuan Penelitian
Ø Berisi uraian tujuan dari penelitian  yang akan dilakukan.
Ø Menunjukan kearah mana penelitian dilakukan, data data serta informasi apa yang akan dicapai dari penelitian itu.
Ø Perumusan tujuan penelitian didasarkan atas rumusan masalah.
Ø Contoh:
§  Judul
§  Pengaruh Pemakaian Handphone oleh Siswa-Siswi SMA Katolik Sang Timur Jakarta terhadap Relasi dengan Keluarga
§  Rumusan Masalah
§  Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis melakukan penelitian terhadap masalah-masalah di bawah ini.
1.   Bagaimana pengaruh pemakaian handphone oleh siswa-siswi SMA Katolik Sang Timur Jakarta terhadap relasi dengan keluarga?
2.   Bagaimana siswa-sisiwi SMA Katolik Sang Timur Jakarta mengatasi pengaruh negatif pemakaian handphone terhadap relasi dengan keluarga?
ü Tujuan Penelitian
§  Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1.   mengetahui pengaruh pemakaian handphone oleh siswa-siswi SMA Katolik Sang Timur Jakarta terhadap relasi dengan keluarga;
2.   mengetahui hal-hal yang dilakukan siswa-sisiwi SMA Katolik Sang Timur Jakarta untuk mengatasi pengaruh negatif pemakaian handphone terhadap relasi dengan keluarga.

5. Pembatasan Masalah
Ø  Penjelasan singkat tentang spesifikasi masalah yang akan diteliti.
Ø  Pembatasan ruang lingkup penelitian sehingga menjadi terfokus.
Ø  Bagian ini diperlukan  apabila cakupan masalah terlalu luas atau masalah yang disampaikan dapat mengundang pengertian yang ganda.
Ø  Contoh 1
ü Judul
§  Analisis Penggunaan Bahasa Alay dalam Percakapan Sehari-hari Siswa-siswi SMA Katolik Sang Timur Melalui Media Sosial Online
ü Pembatasan Masalah
§  Penelitian tentang Analisis Penggunaan Bahasa Alay dalam Percakapan Sehari-hari Siswa-siswi SMA Katolik Sang Timur Melalui Media Sosial Online ini dilakukan pada percakapan melalui media sosial online facebook, BBM, Yahoo Messanger,Twitter, dan Friendster. Siswa-siswi yang diteliti adalah siswa-siswi SMA Katolik Sang Timur Jakarta tahun pelajaran 2005/2006.

Ø  Contoh 2
ü  Judul
§ Pengaruh Suhu Penyimpanan terhadap Keawetan Susu Formula Bayi
ü  Pembatasan Masalah
§ Penulis membatasi penelitian pengaruh suhu penyimpanan terhadap keawetan susu ini sebagai berikut.
1.      Susu formula bayi yang akan digunakan adalah susu bayi merk Nutricia rasa vanilla.
2.      Takaran susu formula bayi setiap percobaan yaitu 2 sendok susu bayi dengan 120 ml air hangat.
3.      Suhu penyimpanan yang akan diteliti mencakup 2 macam,  yakni suhu ruangan yang berkisar antara 27-30 derajat celcius dan suhu kulkas yang berkisar antara 5-8 derajat celcius.
4.      Perubahan susu formula bayi yang diamati adalah aroma,  rasa,  perubahan bentuk, dan perubahan warna.

6. Manfaat Penelitian
Ø  Memuat nilai penting/manfaat hasil penelitian bagi kepentingan masyarakat, baik masyarakat umum maupun masyarakat dalam arti khusus (kalangan tertentu saja).
Ø  Contoh 1
ü Judul
§  Pengaruh Suhu Penyimpanan terhadap Keawetan Susu Formula Bayi
ü Manfaat Penelitian
§  Manfaat penelitian ini adalah agar pemberian susu formula pada bayi lebih diperhatikan. Terlebih apabila susu tersebut telah dikonsumsi kemudian disimpan untuk diminum kembali. Karena tanpa disadari, seringkali susu yang diberikan kembali setelah diminum dan disimpan dalam beberapa jam telah basi. Jika hal ini terjadi, maka akan berakibat buruk bagi pencernaan tubuh bayi, bahkan dapat mengakibatkan efek samping yang buruk.

Ø Contoh 2
ü Judul
§  Analisis Penggunaan Bahasa Alay dalam Percakapan Sehari-hari Siswa-siswi SMA Katolik Sang Timur Melalui Media Sosial Online
ü Manfaat Penelitian
§  Manfaat penelitian ini adalah sebagai sumber referensi atau rujukan tentang penggunaan bahasa Alay, khususnya tentang pola dan fungsi penggunaan Bahasa Alay. Sehingga, remaja dapat menggunakan Bahasa Alay secara efektif sesuai dengan fungsinya.

7. Kerangka Teori
Ø Memuat prinsip-prinsip teori yang digunakan dalam penelitian
Ø Untuk  membantu melakukan penelitian dan menganalisis masalah.
Ø Disajikan dalam bentuk wacana.
Ø Contoh:

ü Judul
§  Analisis Penggunaan Bahasa Alay dalam Percakapan Sehari-hari Siswa-siswi SMA Katolik Sang Timur Melalui Media Sosial Online
ü Rumusan Masalah
§  Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis melakukan penelitian terhadap masalah-masalah di bawah ini.
1.   Bagaimana pola penggunaan Bahasa alay dalam percakapan sehari-hari siswa-siswi SMA Katolik Sang Timur melalui media sosial online?
2.   Apakah fungsi penggunaan Bahasa alay dalam percakapan sehari-hari siswa-siswi SMA Katolik Sang Timur melalui media sosial online?
ü Kerangka Teori (Poin-Poin Kerangka Teorinya)
§  Pola Penggunaan Bahasa
§  Fungsi Penggunaan Bahasa
§  Bahasa Alay
ü  Pengertian Bahasa Alay
ü  Pola Bahasa Alay
ü  Fungsi/Peran Bahasa Alay

 8. Hipotesis
Ø  Merupakan simpulan awal terhadap masalah/ jawaban sementara dari masalah.
Ø  Dasar perumusan hipotesis:
ü  observasi awal terhadap masalah yang dibahas.
ü  membaca berbagai referensi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
v  Contoh:
Ø  Judul Penelitian
ü  Strategi Pemasaran Suzuki Swift pada PT Indomobil Niaga Internasional dalam Membangun Keunggulan Kompetitif
Ø  Rumusan Masalah
ü  Bagaimana strategi pemasaran Suzuki Swift pada PT Indomobil Niaga Internasional dalam membangun keunggulan kompetitif?
Ø  Hipotesis
ü  Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulis mengajukan dugaan terhadap masalah yang diteliti, yaitu PT Indomobil Niaga Internasional menggunakan strategi pemasaran yang baik. Selain itu, PT Indomobil Niaga Internasional memiliki kiat-kiat khusus untuk membangun keunggulan kompetitif.

9. Metode Penelitian
Ø  Cara ilmiah yang digunakan untuk melakukan penelitian /pengumpulan data.
Ø  Jenis metode penelitian yang umum
1.      Metode Studi Pustaka
2.      Metode Observasi/Pengamatan
3.      Metode Angket
4.      Metode Wawancara
5.      Metode Eksperimen/Percobaan

10. Sistematika Penyajian
Ø Memuat urutan penyajian karya tulis yang terdiri dari bab dan subbab-subbabnya (Bab Pendahuluan sampai Bab Penutup).
Ø Disajikan dalam bentuk paragraf.
Ø Contoh
ü                 Hasil penelitian ini disajikan dalam lima bab. Pada Bab I Pendahuluan, penulis akan menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, manfaat penelitian, hipotesis, serta sistematika penyajian. Pada Bab II Landasan Teori, penulis akan menyajikan teori-teori yang digunakan dalam melakukan penelitian dan analisis data.
                 Kemudian, pada Bab III Metodologi Penelitian, peneliti akan menyajikan populasi dan sampel penelitian, waktu dan tempat penelitian, metode dan alat pengumpulan data, serta metode analisis data. Pada Bab IV Sajian dan Analisis Data, penulis menyajikan data-data hasil penelitian dan menguraikan analisis terhadap masalah yang diteliti berdasarkan data-data hasil penelitian.
                 Karya tulis ilmiah ini ditutup dengan Bab V Penutup. Pada bab ini penulis menguraikan simnpulan dari hasil penelitian dan menyampaikan saran-saran yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.


v  CONTOH PROPOSAL PENELITIAN


v  Contoh Proposal Penelitian Bidang Bahasa
                                               

PROPOSAL PENELITIAN

1.      Judul Penelitian
Analisis Penggunaan Bahasa Alay dalam Percakapan Sehari-hari Siswa-siswi SMAK Sang Timur melalui Media Sosial Online

2.      Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi seperti saat ini setiap orang dituntut untuk mampu mengoperasikan media-media komunikasi yang canggih, dengan tujuan untuk mempermudah proses komunikasi. Generasi muda saat ini pun terutama di kota besar seperti Jakarta telah banyak yang mampu menguasai alat komuniksai modern seperti penggunaan facebook, BBM, Twitter, Email, dan Chatting. Penyampaian pesan dalam komunikasi dapat di lakukan dalam berbagai cara. Salah satu yang paling mudah dan paling sering digunakan adalah bahasa. Bahasa memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya bahasa, manusia dapat berkomunikasi dengan sesamanya. Komunikasi yang baik dapat terjadi apabila bahasa yang digunakan sama. Penggunaan bahasa Indonesia pada penyampaian pesan melalui media elektronik tentu sangat berbeda dengan penggunaan bahasa secara lisan dan langsung,  hal ini disebabkan oleh terbatasnya karakter yang disediakan oleh provider. Akibat hal ini kesalahan tata bahasa sering terjadi.
Di dunia ini terdapat beragam bahasa. Tidak seorang pun yang sanggup menguasai semua bahasa itu. Di Indonesia khususnya dengan berbagai ragam budaya yang ada tentu disertai berbagai macam bahasa. Sebagai contoh di daerah Jawa saja sudah terdapat beberapa bahasa yang digunakan oleh masyarakat misalnya bahasa Sunda, bahasa Jawa dan juga bahasa Madura. Menyadari keragaman bahasa yang ada bangsa Indonesia menetapkan satu bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia. Dalam masa era globalisasi sekarang ini, banyak sekali bahasa – bahasa adopsi baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing.
Berdasarkan uraian di atas peneliti sebagai generasi muda penerus bangsa tertarik untuk mengetahui apakah generasi muda khususnya SMAK Sang Timur di saat ini mampu melestarikan bahasa persatuan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam percakapan sehari-hari khususnya melalui media komunikasi elektronik.

3.         Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis melakukan penelitian terhadap masalah-masalah di bawah ini.
1.        Bagaimanakah pola penggunaan bahasa alay siswa-siswi SMAK Sang Timur dalam media komunikasi elektronik ?
2.        Apakah fungsi penggunaan bahasa alay dalam percakapan melalui media komunikasi elektronik ?

4.         Tujuan penelitian
       Berdasarkan Rumusan Masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. untuk mengetahui pola penggunaan bahasa alay siswa-siswi SMAK Sang Timur dalam media sosial online;
2. untuk mengetahui fungsi penggunaan bahasa alay dalam percakapan melalui media sosial online;

4.  Pembatasan Masalah
Penelitian tentang Analisis Penggunaan Bahasa Alay dalam Percakapan Sehari-hari Siswa-siswi SMA Katolik Sang Timur Melalui Media Sosial Online ini dilakukan pada percakapan melalui media sosial online facebook, BBM, Yahoo Messanger,Twitter, dan Friendster.
Siswa-siswi yang diteliti adalah siswa-siswi SMA Katolik Sang Timur Jakarta tahun pelajaran 2010/2011.

6. Manfaat Penelitian
        Manfaat penelitian ini adalah sebagai sumber referensi atau rujukan tentang penggunaan bahasa Alay, khususnya tentang pola dan fungsi penggunaan Bahasa Alay. Sehingga, pembaca, khususnya remaja dapat menggunakan bahasa Alay secara efektif sesuai dengan fungsi dan tujuannya.

7.  Kerangka Teori
          Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media tertentu yang mempunyai makna bagi penerima pesan tersebut. Adapun  teori yang mendukung peryataan tersebut adalah Teori kegunaan dan kepuasan memandang pengguna media mempunyai kesempatan untuk menentukan pilihan-pilihan media sumber beritanya. Dalam hal ini, pengguna media berperan aktif dalam kegiatan komunikasi untuk memenuhi kepuasannya (Rakhmat, 1984 : 55).
 Menurut Wojowasito ahli bahasa Indonesia, bahasa adalah alat komunikasi bersama dengan tujuan menyampaikan suatu pesan, mengungkapkan perasaan, menyampaikan pendapat kepada lawan bicara. Seperti yang ditulis di buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (sekarang Depdiknas) tahun 1988, pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah yang dibakukan atau yang dianggap baku itulah yang merupakan bahasa yang benar atau betul.
Bahasa sebagai salah satu sarana komunikasi antar sesama manusia tentunya bertujuan agar dapat dimengerti oleh manusia lainnya. Meskipun berbicara dalam satu bahasa yang sama, dalam hal ini Bahasa Indonesia, namun ragam bahasa yang dipakai tidaklah sama. Masing-masing kelompok menggunakan ragam yang berbeda.
Orang yang mahir menggunakan bahasanya sehingga maksud hatinya mencapai sasarannya, apa pun jenisnya itu, dianggap berbahasa dengan efektif. Pemanfaatan ragam yang tepat dan serasi menurut golongan penutur dan jenis pemakaian bahasa itulah yang disebut bahasa yang baik atau tepat. Bahasa yang harus mengenai sasarannya tidak selalu perlu bergam baku (Depdikbud,1988 : 19).
Jadi, jika kita berbahasa benar belum tentu baik untuk mencapai sasarannya, begitu juga sebaliknya, jika kita berbahasa baik belum tentu harus benar, kata benar dalam hal ini mengacu kepada bahasa baku. Contohnya jika kita melarang seorang anak kecil naik ke atas meja, “Hayo adek, nggak boleh naik meja, nanti jatuh!” Akan terdengar lucu jika kita menggunakan bahasa baku, “Adik tidak boleh naik ke atas meja, karena nanti engkau bisa jatuh!”
Untuk itu ada baiknya kita tetap harus selalu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, yang berarti pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan yang di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan bahasa Indonesia yang baik dan benar sebaliknya mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran (Depdikbud, 1988 : 20 ).

8. Metode Penelitian
 Metode penelitian yang digunakan dalam peneltian ini adalah metode kualitatif yaitu peneliti akan menjelaskan serta menganalisis secara rinci tentang penggunaan bahasa Alay dalam percakapan sehari-hari siswa-siswi SMAK Sang Timur melalui media sosial online.

9. Hipotesis
            Berdasarkan uraian diatas maka dapat ditarik hipotesis atau kesimpulan sementara, yaitu terdapat suatu kecenderungan siswa-siswi SMAK Sang  Timur menggunakan bahasa Alay melalui media sosial online dengan pola penggunaan bahasa yang tidak lazim. Selain itu, siswa-siswi SMA Katolik Sang Timur menggunakan bahasa Alay memiliki fungsi tertentu, misalnya untuk merahasiakn sesuatu dan untuk menunjukkan kelompoknya.

10. Sistematika Penyajian
Hasil penelitian ini disajikan dalam lima bab. Pada Bab I Pendahuluan, penulis akan menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, manfaat penelitian, hipotesis, serta sistematika penyajian. Pada Bab II Landasan Teori, penulis akan menyajikan teori-teori yang digunakan dalam melakukan penelitian dan analisis data.
Kemudian, pada Bab III Metodologi Penelitian, peneliti akan menyajikan populasi dan sampel penelitian, waktu dan tempat penelitian, metode dan alat pengumpulan data, serta metode analisis data. Pada Bab IV Sajian dan Analisis Data, penulis menyajikan data-data hasil penelitian dan menguraikan analisis terhadap masalah yang diteliti berdasarkan data-data hasil penelitian.
Karya tulis ilmiah ini ditutup dengan Bab V Penutup. Pada bab ini penulis menguraikan simnpulan dari hasil penelitian dan menyampaikan saran-saran yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.

                                                                                                Jakarta, 30 Oktober 2010
Pembimbing Materi,                                                                            Penulis,


Martinus Wardaya, S. Pd                                                              Vanessa Tudy                  



v  Contoh Proposal Penelitian Bidang IPS


PROPOSAL PENELITIAN

1. Judul
Membangun Keunggulan Kompetitif di Bidang Pemasaran Suzuki Swift pada PT Indomobil Niaga Internasional

2. Latar Belakang Masalah
         Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis antar-perusahaan semakin marak ditandai dengan semakin majunya perkembangan teknologi dan bertambahnya kompetitor dalam suatu bidang usaha. Keadaan tersebut menuntut setiap pelaku bisnis untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam mengelola divisi-divisi dalam sebuah perusahaan misalnya keuangan, operasional, pemasaran, teknologi, dan sumber daya manusia. Keberhasilan dan kemajuan perusahaan sangat ditentukan oleh performa setiap divisi yang saling melengkapi tersebut.
         Divisi pemasaran memegang peranan penting sebagai ujung tombak perusahaan dalam meluncurkan produk tersebut kepada konsumen. Segmentasi pasar, target konsumen, posisi produk sebuah perusahaan, dan riset keadaan pasar banyak ditentukan oleh divisi pemasaran. Selain itu, divisi pemasaran juga bertanggung jawab agar produk yang diluncurkan oleh perusahaan tersebut dapat mengambil hati konsumen dan memiliki citra sebagai brand yang baik.
         Pengelolaan pemasaran yang baik dapat membangun keunggulan kompetitif sebuah produk di pasar konsumen. Tujuannya yaitu memberikan keyakinan kepada konsumen bahwa produk yang dihasilkan perusahaan memiliki nilai lebih yang dapat memuaskan kebutuhan mereka. Hal ini berlaku untuk setiap jenis industri, tidak terkecuali industri otomotif.
         Sebagai salah satu pelaku bisnis terbesar di bidang otomotif, PT Indomobil Niaga International tentunya sangat mengharapkan agar setiap produk yang dikeluarkan dapat diterima oleh konsumen, baik kendaraan roda dua, maupun kendaraan roda empat atau lebih. Adapun jenis-jenis kendaraan roda empat yang diproduksi oleh PT Indomobil Niaga International yaitu MPV (Multi Purpose Vehicle), Mini MPV (Mini Multi Purpose Vehicle), SUV (Sport Utility Vehicle), dan sedan.
         Salah satu tipe kendaraan Mini MPV yaitu Suzuki Swift yang pernah memiliki market share yang kecil pada masa-masa awal peluncuran produk ini yaitu tahun 2005 dan 2006. Hal ini tidak terlepas dari permasalahan tagline awal yang keliru yaitu “It’s a boy thing” dan kebijakan harga yang kurang dapat bersaing. Namun, strategi pemasaran yang tepat dan akurat dapat menaikkan angka penjualan di kemudian hari dan membangun keunggulan kompetitif tipe tersebut di mata konsumen.

3. Rumusan Masalah
         Untuk mempermudah penelitian, penulis akan berpegang pada rumusan-rumusan masalah sebagai berikut.
1.      Bagaimana keadaan internal dan eksternal dari Suzuki Swift?
2.      Apa saja masalah yang pernah dihadapi PT Indomobil Niaga Internasional dalam bidang pemasaran  untuk suzuki swift?
3.      Bagaimana pemecahan masalah yang diambil oleh PT Indomobil Niaga Internasional?
4.      Apa saja langkah-langkah yang diambil PT Indomobil Niaga Internasional dalam meningkatkan keunggulan kompetitif di bidang pemasaran untuk Suzuki Swift?

4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.      Mengetahui dan menganalisis keadaan internal dan eksternal dari Suzuki Swift agar penyebab timbulnya permasalahan yang telah lampau dapat diidentifikasi dengan baik dan jelas.
2.      Mengetahui permasalahan yang pernah dihadapi PT Indomobil Niaga Internasional dalam bidang pemasaran untuk Suzuki Swift.
3.      Mengetahui pemecahan yang diambil PT Indomobil Niaga Internasional.
4.      Mengetahui langkah-langkah yang diambil oleh PT Indomobil Niaga Internasional dalam meningkatkan keunggulan kompetitif di bidang pemasaran untuk Suzuki Swift.

5. Pembatasan Masalah
Agar penulisan dan pembahasan ini menjadi lebih terarah dan tidak menyimpang dari masalah yang dibahas dalam penulisan ini, yaitu:
1.      Pelaku bisnis otomotif yaitu PT Indomobil Niaga International dengan brand Suzuki kendaraan roda empat jenis Mini MPV untuk tipe Swift.
2.      Identifikasi permasalahan yang dihadapi PT Indomobil Niaga Internasional di masa lampau di bidang strategi pemasaran saja, khususnya masalah tagline dan kebijakan harga, tanpa melibatkan bidang-bidang lain, misalnya keuangan, operasional, teknologi, maupun sumber daya manusia.
3.      Lingkungan internal dan eksternal tipe Swift pada masa di mana terjadi permasalahan tersebut yaitu pada tahun 2005-2006.
4.      Langkah-langkah yang ditempuh oleh PT Indomobil Niaga Internasional dalam memecahkan permasalahan yang telah lampau tersebut dan membangun keunggulan kompetitif.

6. Manfaat penelitian
Manfaat penulisan yang dapat diperoleh yaitu:
1.      Memahami perumusan strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan yang memperkuat posisi Swift di antara para kompetitor.
2.      Menjadikan permasalahan tersebut dan pemecahannya sebagai bahan pembelajaran di kemudian hari.

7. Kerangka Teori
Pemasaran (marketing) adalah fungsi dari organisasi dan sekumpulan proses dalam menciptakan, mengkomunikasikan, dan mengirimkan value kepada pelanggan serta mengatur hubungan dengan pelanggan untuk mendapatkan keuntungan bagi perusahaan dan para stackholdernya (Kotler, 2006:142).
         Peran dari pemasaran yaitu membuat penjualan menjadi berarti dengan mengetahui dan mengerti pelanggan dengan baik sehingga produk ataupun jasa yang ditawarkan dapat sampai kepada pelanggan yang siap membeli sesuai dengan kebutuhan, kemauan, dan permintaan mereka.
Konsep inti pemasaran yaitu kebutuhan, kemauan, dan permintaan yang secara langsung mempengaruhi identifikasi dan seleksi value pelanggan yang direfleksikan dalam produk, jasa, dan ide yang organisasi sediakan, komunikasikan dan kirimkan untuk membangun kepuasan dan hubungan jangka panjang dengan para pelanggan.

8. Hipotesis
Penulis mengajukan beberapa dugaan terhadap penelitian sebagai berikut.
1.      PT Indomobil Niaga Internasional mengunakan strategi pemasaran yang baik.
2.      PT Indomobil Niaga Internasional memiliki kiat-kiat untuk membangun keunggulan kompetitif.

9. Metode Penelitian
9.1 Studi Pustaka
Penulis memakai metode studi pustaka untuk mengumpulkan bahan-bahan yang dijadikan sebagai landasan teori dalam melakukan penelitian. Penulis menggunakan metode ini dengan cara mengumpulkan berbagai referensi yang berkaitan dengan tema.

9.2 Metode Wawancara
Penulis melakukan metode wawancara terhadap bapak Harry Sardjono selaku marketing head kendaraan roda empat PT. Indomobil Niaga Internasional untuk mengetahui strategi marketing yang digunakan dalam membangun keunggulan kompetitif di bidang pemasaran Suzuki Swift. Selain itu, penulis juga akan melakukan wawancara kepada bapak Arifin Adisastra yang akan mewakiliki pandangan masyarakat tentang Suzuki Swift untuk mengetahui keadaan eksternal Suzuki Swift itu sendiri dan bapak Janto Chandra selaku manajer pemasaran dealer Suzuki PT Kebayoran Jaya Indah Utama untuk mengetahui tingkat penjualan Suzuki Swift di dealer pada tahun 2005-2006.

10. Sistematika Penyajian
Penulis menyajikan hasil penelitian dalam sebuah karya tulis yang sistematika penyajiannya dibagi dalam lima bab. Pada bab I pendahuluan, penulis memaparkan latar belakang masalah yang sesuai dengan tema di atas, rumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, manfaat penelitian, hipotesis, dan sistematika penyajian. Kemudian dilanjutkan dengan bab II, yaitu landasan teori. Bab ini berisi pemaparan teori-teori yang dipakai sebagai landasan dalam melakukan penelitian dan pembahasan.
Selanjutnya bab III, yaitu metodologi penelitian. Pada bab ini penulis akan memaparkan populasi dan sampel penelitian, waktu dan tempat pelaksanaan penelitian, metode dan alat pengumpulan data, dan metode analisis data. Kemudian dilanjutkan bab IV, yaitu sajian dan analisis data. Bab ini berisi pemaparan data-data hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara. Selanjutnya, penulis akan melakukan analisis terhadap masalah-masalah berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian.
Selanjutnya bab V, yaitu penutup. Pada bab penutup penulis akan mengambil simpulan yang diperoleh dari penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, serta pemecahan dan saran-saran yang dianggap berguna oleh penulis bagi mereka yang membutuhkan sebagai bahan pembelajaran.


      Jakarta, 2 April 2008
            Pembimbing Materi                                                                                  Penulis



Th. Moertiningsih, S.Pd.                                                                 Windy Puspita Dewi




v  Contoh Proposal Penelitian Bidang IPA


PROPOSAL PENELITIAN

1.      Judul
           Pembuatan Kompos dari Sampah Kulit Pisang dan Pengaruh Penggunaan Kompos Kulit Pisang terhadap Laju Pertumbuhan Tanaman Bayam

2.      Latar Belakang Masalah
           Setiap hari manusia menghasilkan sampah. Sampah-sampah tersebut harus dibuang karena dianggap dapat menjadi sumber penyakit bagi manusia dan dapat merusak lingkungan. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar karena ternyata ada beberapa jenis sampah yang masih dapat dimanfaatkan.
           Salah satu cara memanfaatkan sampah adalah dengan cara daur ulang. Cara ini dapat dilakukan baik pada sampah organik dan sampah non-organik. Salah satu cara mendaur ulang sampah organik adalah dengan mengubahnya menjadi kompos. Pengubahan menjadi kompos ini memberi banyak manfaat khususnya bagi lingkungan, tanah, dan tanaman.
           Pembuatan pupuk kompos biasa menggunakan sampah sisa sayuran dan tumbuh-tumbuhan kering. Akan tetapi, masih banyak bahan-bahan sampah organik lainnya yang dapat digunakan antara lain sampah dari kulit buah, contohnya saja dengan menggunakan sampah kulit pisang.
           Di dalam kulit buah terdapat berbagai macam enzim ataupun mineral dan vitamin yang baik seperti juga yang terkandung pada daging buahnya. Selain itu, sampah kulit buah-buahan khususnya kulit pisang banyak tersedia, baik yang berasal dari rumah tangga maupun dari home industri. Oleh karena itu, penulis merasa bahwa pupuk kompos kulit buah tersebut akan memberikan dampak yang baik bagi lingkungan, tanah, dan pertumbuhan tanaman.

3.      Rumusan Masalah
           Berdasarkan latar belakang di atas, penulis melakukan penelitian terhadap masalah-masalah di bawah ini.
1.            Seberapa lama waktu yang diperlukan untuk membuat kompos dari kulit pisang?
2.            Bagaimanakah laju pertumbuhan tanaman bayam yang dipupuk dengan kompos sampah kulit pisang?

4.      Tujuan Penelitian
           Berdasarkan latar belakang dan masalah di atas, penulis menentukan dua tujuan penelitian ini.
1.            Mengetahui lama waktu yang diperlukan dalam pembuatan kompos kulit pisang.
2.            Mengetahui laju pertumbuhan tanaman bayam yang dipupuk dengan kompos sampah kulit pisang.

5.      Pembatasan Masalah
           Penulis membatasi penelitian pembuatan kompos ini sebagai berikut:
1.            Bahan dasar pembuatan kompos yang digunakan adalah sampah kulit pisang. Penulis menggunakan bahan ini karena mudah didapat baik dari sampah rumah tangga ataupun dari sampah industri (penjual gorengan, dsb).
2.            Penulis menggunakan tiga media dalam pengamatan pertumbuhan tanaman, yaitu tanah dengan kompos kulit buah, tanah dengan kompos organik lainnya (sebagai pembanding), dan tanah tanpa pupuk.
3.            Sebagai pupuk pembanding, penulis menggunakan pupuk kompos alami yang dijual di pasaran. Penulis menggunakan pupuk ini dengan alasan mudah didapat dan harganya terjangkau.
4.            Tanaman yang dipakai dalam penelitian ini adalah tanaman bayam. Penulis menggunakan tanaman tersebut karena bibit tanaman bayam mudah didapat, lama waktu untuk pertumbuhan yang cepat serta perawatan tanaman tersebut cukup mudah.
5.            Pembatasan penilaian laju pertumbuhan tanaman dilihat dari tinggi tanaman tersebut.

6.      Manfaat Penelitian
           Manfaat penelitian ini adalah agar masyarakat menjadi tahu manfaat lain dari buah, terutama pada bagian kulit sehingga diharapkan masyarakat dapat menggunakannya sebagai bahan alternatif untuk pupuk kompos. Dampak selanjutnya adalah pengurangan jumlah sampah dari kulit buah menjadi bentuk ramah lingkungan.

7.      Kerangka Teori
           Kompos adalah pupuk campuran yang terdiri atas bahan organik, misalnya daun atau jerami yang membusuk, kotoran hewan (Depdikbud,1996 : 516). Berdasarkan pengertian tersebut diatas, pengomposan berarti cara mengubah berbagai bahan organik menjadi pupuk organik.
           Pada prinsipnya, kompos sama dengan humus, keduanya merupakan hasil penguraian bahan organik. Perbedaannya adalah bahwa humus diperoleh dari hasil penguraian bahan organik yang jatuh di tanah dan dilakukan oleh alam, sedangkan kompos diperoleh dari hasil penguraian bahan-bahan tanaman, limbah organik pengolahan pabrik dan sampah organik yang terjadi karena perlakuan manusia (Musnamar, 2004 : 21).
           Banyak sampah organik yang dapat digunakan untuk pembuatan kompos, salah satu kulit buah-buahan, secara khusus kulit buah pisang. Kelebihan dari kulit pisang untuk dijadikan kompos antara lain karena cepat mengalami pembusukan. Hal ini disebabkan karena adanya cairan berwarna coklat kehitaman yang dapat mempercepat proses pembusukan (intisari, 2003 : 130). Selain itu, tanaman yang dihasilkan mempunyai kualitas yang baik (intisari, 2003 : 130)
           Di dalam kulit pisang juga terdapat banyak kandungan vitamin dan mineral diantaranya, vitamin A, fosfor, dan kalium (http://www.unesco.ac.id/tata_boga), dimana zat-zat tersebut berguna untuk mempertahankan dan membangun kesuburan tanah. Selain itu, kulit pisang merupakan sumber potensial pupuk potassium (http://ms.wikipedia.org/wiki/pokok_pisang). 

8.      Hipotesis
           Penulis mengajukan beberapa dugaan terhadap penelitian sebagai berikut:
1.            Waktu yang diperlukan untuk membuat kompos kulit pisang tidak terlalu lama karena di dalam kulit pisang terdapat cairan berwarna coklat kehitaman (enzim) yang dapat mempercepat proses pembusukan.
2.            Penggunaan kompos sampah kulit pisang akan mempercepat laju pertumbuhan tanaman bayam karena di dalam kulit pisang terdapat mineral seperti fosfor, magnesium, dan kalium yang bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman dan  membangun kesuburan tanah.

9.      Metode Penelitian
9.1           Studi Pustaka
           Penulis memakai metode ini untuk mengumpulkan berbagai teori yang akan digunakan untuk menganalisis data hasil percobaan. Penulis menggunakan metode ini dengan cara mengumpulkan berbagai referensi (buku-buku, website internet, dan majalah) yang berkaitan dengan tema.

9.2           Metode Pengamatan
           Penulis membuat kompos dari kulit pisang. Penulis meneliti waktu yang diperlukan serta perubahan yang terjadi dalam pembuatan kompos kulit pisang.   Penulis melakukan percobaan pemakaian pupuk kompos kulit pisang ini dengan menggunakan tiga sampel tanaman bayam dan pada tiga media yang berbeda. Pada sampel pertama diberikan perlakuan dengan media tanah yang menggunakan kompos sampah kulit buah. Pada sampel yang kedua diberikan perlakuan dengan media tanah yang menggunakan pupuk kompos alami yang dijual di pasaran. Pada sampel ketiga diberikan perlakuan dengan media tanah tanpa menggunakan pupuk. Penulis meneliti laju pertumbuhan dengan mengukur tinggi tanaman.

10.  Sistematika Penyajian
           Penulis akan menyajikan hasil penelitian dalam sebuah karya tulis yang sistematika penyajiannya dibagi dalam lima bab. Pada bab pendahuluan penulis akan menyajikan latar belakang masalah yang sesuai dengan tema di atas, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, pembatasan masalah, hipotesis, dan sistematika penyajian.
            Kemudian dilanjutkan bab II, yaitu landasan teori. Pada bab ini penulis menyajikan teori-teori para ahli atau lembaga pendidikan yang ahli yang mendukung dalam melakukan penelitian dan analisis data.
           Pada bab III, yaitu metodologi penelitian penulis memaparkan alat dan bahan yang mendukung proses penelitian, langkah atau cara kerja dari penelitian, waktu dan tempat penelitian. 
           Kemudian pada bab IV, yaitu sajian dan analisis data penulis menguraikan data-data yang penulis peroleh dari hasil percobaan yang dilakukan dan penulis. Selain itu, penulis juga melakukan analisis data dari hasil percobaan tersebut.
           Selanjutnya karya tulis ini ditutup dengan bab V, yaitu penutup.
Bab penutup ini berisi simpulan hasil penelitian dan saran dari penulis kepada para pembaca berkaitan dengan hasil penelitian.


                                                                                        Jakarta, 9 Agustus 2007
Menyetujui,                                                                                                     Penulis,
Pembimbing Materi,   


Drs. Victorianus Sugiyanto                                                                             Windy




v  Contoh Proposal Penelitian Bidang IPA


PROPOSAL PENELITIAN


1.  Judul
            Pengaruh Suhu Penyimpanan terhadap Keawetan Susu Formula Bayi

2.  Latar Belakang Masalah
Usia bayi merupakan usia awal mula pertumbuhan seseorang. Pada saat inilah organ-organ tubuh mulai berkembang dan menjalankan fungsinya secara utuh. Dalam masa tersebut,  organ-organ tubuh perlu didukung oleh berbagai zat-zat penting untuk membantu perkembangannya. Hal ini dimaksudkan agar perkembangan organ-organ tubuh dapat berjalan dengan baik sehingga ketika telah sempurna,  organ-organ tersebut dapat menjalankan fungsinya masing-masing sebagaimana mestinya.
Zat-zat penting yang dibutuhkan oleh tubuh tersebut terdapat dalam makanan bergizi yang menjadi konsumsi sehari-hari seperti daging,  buah,  sayur, karbohidrat, dan susu. Namun mengingat bahwa organ-organ tubuh bayi baru akan mulai berkembang,  maka satu-satunya makanan yang dapat dikonsumsi oleh bayi hanyalah susu. Dengan demikian, susu sangat berperan penting dalam pemberian zat-zat bergizi bagi bayi.
Pemberian susu bagi bayi harus sangat diperhatikan, baik kecocokan merk susu,  takaran penyajian,  dan waktu pemberian. Adakalanya dimana pemberian susu bagi bayi tidak terlalu diperhitungkan. Contohnya seringkali tanpa disadari,  pemberian susu dilakukan berulang kali dari botol susu yang sama setelah disimpan dalam rentang waktu yang cukup lama.  Hal ini perlu dicermati karena susu bayi yang telah tercampur air liur sangat memungkinkan untuk mengalami kerusakan,  yaitu basi. Akan sangat berbahaya bagi tubuh dan kesehatan bayi jika hal tersebut terjadi.  Tetapi masalah ini dapat ditangani dengan menyimpan susu bayi yang akan diminum kembali pada suhu tertentu.
           
3.  Rumusan Masalah
            Untuk mempermudah penelitian,  penulis berpegang pada rumusan-rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana pengaruh suhu penyimpanan terhadap keawetan susu formula bayi yang   telah diminum kemudian disimpan untuk diminum kembali?
2.      Berapa lamakah susu formula bayi yang telah diminum kemudian disimpan untuk diminum kembali dapat bertahan pada suhu tertentu?

4.  Tujuan Penelitian
            Brdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah:
1.      untuk mengetahui pengaruh suhu penyimpanan terhadap keawetan susu formula bayi yang telah diminum kemudian disimpan untuk diminum kembali.;
2.      untuk mengetahui lama waktu penyimpanan susu formula bayi yang telah diminum agar dapat diminum kembali.

5.  Pembatasan Masalah
            Penulis membatasi penelitian pengaruh suhu penyimpanan terhadap keawetan susu ini sebagai berikut :
1.      Susu formula bayi yang akan digunakan adalah susu bayi merk Nutricia rasa vanilla.
2.      Takaran susu bayi bagi setiap percobaan yaitu 2 sendok susu bayi dengan 120 ml air hangat.
3.      Suhu penyimpanan yang akan diteliti mencakup 2 macam,  yakni suhu ruangan yang berkisar antara 27-30 derajat celcius dan suhu kulkas yang berkisar antara 5-8 derajat celcius.
4.      Perubahan susuformula bayi yang diamati adalah aroma,  rasa,  perubahan bentuk dan perubahan warna.

6.  Manfaat Penelitian
            Manfaat penelitian ini adalah agar pemberian susu formula pada bayi lebih diperhatikan. Terlebih apabila susu formula tersebut telah dikonsumsi kemudian disimpan untuk diminum kembali. Karena tanpa disadari, seringkali susu formula yang diberikan kembali setelah diminum dan disimpan dalam beberapa jam telah basi. Jika hal ini terjadi, maka akan berakibat buruk bagi pencernaan tubuh bayi bahkan dapat mengakibatkan efek samping yang lain

7.  Kerangka Teori
            Susu mengandung berbagai macam zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Kandungan yang terdapat didalam susu antara lain :
1.      Protein
2.      Vitamin A, B1, B2, C dan D
3.      Asam Lemak Susu (Asam Linoleat Terkonjugasi/ALT)
4.      Fosfolipid
5.      Kalsium
6.      Sphingomyelin
7.      Kasein
8.      Whey
Dan terdapat pula beberapa tambahan zat pada susu bayi, yakni
1.      DHA (Docosahexaenoic Acid) 
2.      ARA (Arachidonic Acid)
Pada dasarnya prinsip pengawetan adalah sebagai berikut :
1.      Penghambatan aktivitas mikroorganisme
2.      Penghambatan reaksi enzimatis,  kimia,  dan biokimia
3.      Meningkatkan lama penyimpanan
4.      Menghambat seluruh mikroba pembusuk dan pathogen,  kecuali psychrophiles seperti Lysteria monocytogenes yang sulit untuk dihambat pertumbuhannya. (Kompas Online, 3 Agustus 2007)

            Penyimpanan susu bayi yang telah diminum dapat dilakukan di suhu ruangan ataupun di suhu rendah. Lama keawetan dari kedua metode penyimpanan tersebut berbeda-beda dikarenakan jenis bakteri pembusuk yang terdapat didalam susu dapat dihambat aktivitasnya pada suhu yang berbeda pula. Banyak terjadi kasus dimana makanan dan minuman olahan yang seharusnya disimpan dalam suhu rendah,  namun hanya disimpan pada suhu ruang,  sehingga menyebabkan makanan dan minuman olahan tersebut menjadi basi. Namun tidak sekedar suhu rendah yang menjadi pegangan, tetapi lebih kepada korelasi kesesuaian suhu terhadap lama penyimpanan susu tersebut. (Elvira Syamsir, 2008)

8.  Hipotesis
Penulis mengajukan beberapa dugaan terhadap penelitian sebagai berikut :
1.      Suhu penyimpanan yang baik agar susu bayi yang telah diminum dapat disimpan kemudian diminum kembali adalah suhu rendah,  yakni suhu kulkas yang berkisar antara 5-7 derajat celcius.
2.      Susu bayi tersebut masih dapat disimpan hingga 3 jam dalam suhu rendah.
3.      Susu bayi yang akan diminum kembali setelah disimpan melebihi 3 jam akan mengalami kerusakan, yakni basi.

9.  Metode Penelitian
            Untuk mendukung penelitian,  penulis menggunakan metode Percobaan.
Penulis melakukan percobaan terhadap susu bayi yang disimpan dalam suhu yang berkisar antara 27-30 derajat celcius dan  5-7 derajat celcius. Kemudian penulis meneliti dampak yang terjadi pada susu bayi pada dua jenis suhu,  yang berupa perubahan aroma,  bentuk,  rasa dan warna. 
           
10.  Sistematika Penelitian
            Penulis akan menyajikan hasil penelitian dalam sebuah karya tulis yang bersistematika penyajian sebagai berikut.
            Pada bab pendahuluan, penulis akan menyajikan latar belakang masalah,  rumusan masalah,  tujuan penelitian,  manfaat penelitian,  kerangka teori, pembatasan masalah,  hipotesis,  metode penelitian,  dan sistematika penyajian.
            Pada bab landasan teori, penulis akan menyajikan teori-teori para ahli yang dapat mendukung penelitian,  dimana teori-teori tersebut didapat dari sumber referensi dan artikel.
            Pada bab metodologi penelitian,  penulis akan menjelaskan populasi dan sample penelitian,  waktu dan tempat pelaksanaan penelitian,  serta metode dan alat pengumpulan data.
            Pada bab sajian dan analisis data,  penulis akan menjabarkan seluruh data-data hasil penelitian dan analisis data hasil penelitian.
            Pada bab penutup,  penulis akan memberikan kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan yang disesuaikan dengan rumusan masalah. Selain itu,  terdapat pula saran bagi pihak-pihak yang berkaitan dengan penelitian.


                                                                                                               Jakarta, 10 Agustus 2009
                                                                                                                     Pembimbing Materi


                                                                                                                 Dra. Meka Dewi Implasia

                                                                                                                       



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.