PROPOSAL PENELITIAN
Ø Proposal?
ü Rencana
kegiatan
ü disusun
secara sistematis dan terperinci
ü bersifat
formal
ü diajukan
kepada pihak yang berwenang
Ø Sistematis?
ü Disusun
secara teratur dan logis sesuai aturan penyusunan proposal sehingga utuh dan
terpadu.
Ø Formal?
Ø Diketahui
dan mendapat izin dari instansi/ lembaga /organisasi yang berwenang.
Ø Jenis-Jenis
Proposal
ü Proposal
kegiatan
ü Proposal
penelitian
ü Proposal proyek
ü Proposal
usaha/bisnis
1. Proposal Kegiatan
ü Proposal untuk mengajukan suatu rencana kegiatan.
ü Contoh:
§ Proposal Pentas Seni
§ Proposal Education Fair
§ Proposal Bakti Sosial
§ Proposal Peringatan Natal
§ Proposal Lomba Futsal, dll.
2.
Proposal Penelitian
ü Digunakan untuk mengajukan suatu kegiatan penelitian yang akan
dilakukan.
ü Sering digunakan pada bidang akademis seperti penelitian untuk tugas
akhir, skripsi, tesis, disertasi, dan lain-lain.
3. Proposal Proyek
ü Berisi rangkaian rencana proyek/usaha komersiil dalam skala besar.
ü Misalnya:
§ proposal proyek pembangunan gedung
§ proposal proyek pembangunan jalan tol
§ proposal proyek pembangunan stadion, dll.
4.
Proposal Usaha/Bisnis
ü Proposal yang ada kaitannya dengan dunia bisnis atau usaha, baik
perseorangan atau kelompok.
ü Contoh:
§ Proposal pendirian usaha
§ proposal kerjasama antarperusahaan, dll.
v Bagian-bagian Proposal Penelitian
1. Judul Penelitian
2. Latar Belakang masalah
3. Rumusan Masalah
4. Tujuan Penelitian
5. Pembatasan Masalah
6. Manfaat Penelitian
7. Kerangka Teori
8. Hipotesis
9. Metode Penelitian
10. Sistematika Penyajian
1.
Judul
Penelitian
Ø Dirumuskan secara spesifik/tidak terlalu luas.
Ø Memuat populasi/objek penelitian yang dibatasi.
Ø Contoh:
§ Pengaruh Pemakaian Handphone oleh Pelajar terhadap Relasi dengan
Keluarga (terlalu luas)
§ Pengaruh Pemakaian Handphone oleh Pelajar SMA terhadap Relasi dengan
Keluarga (terlalu luas)
§ Pengaruh Pemakaian Handphone oleh Pelajar SMA Katolik di Jakarta
terhadap Relasi dengan Keluarga (spesifik)
§ Pengaruh Pemakaian Handphone oleh Siswa-Siswi SMA Katolik Sang
Timur Jakarta terhadap Relasi dengan Keluarga (spesifik)
2. Latar Belakang Masalah
Ø Berisi
alasan rasional yang mendorong penulis melakukan penelitian terhadap masalah yang akan dibahas.
Ø Uraian
permasalahan yang telah dan sedang terjadi secara umum dan khusus.
Ø Berupa fakta yang berasal
dari observasi maupun hasil membaca berbagai referensi.
Ø Misalnya:
ü Judul
§ Analisis Penggunaan Bahasa Alay dalam Percakapan
Sehari-hari Siswa-siswi SMA Katolik Sang Timur Melalui Media Sosial Online
ü Latar Belakang
§ Bahasa
memegang peranan penting dalam komunikasi
§ Penyampaian pesan dalam komunikasi dapat dilakukan dengan
berbagai media, salah satunya melalui media
komunikasi elektronik
§ Penggunaan
bahasa melalui media elektronik berbeda dengan penggunaan secara langsung.
§ Seiring
dengan perkembangan teknologi banyak remaja memanfaatkan media elektronik,
khususnya media komunikasi online untuk berkomunikasi
3. Rumusan Masalah
Ø Berisi
uraian masalah yang akan dibahas atau dibicarakan/dipecahkan
melalui penelitian.
Ø Dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya.
Ø Rumusan Masalah
bersifat
hipotetik (tidak berdasarkan suatu pengetahuan; dugaan; sangkaan):
jawaban
atas pertanyaan tersebut dapat dibuktikan melalui penelitian.
Ø Contoh:
ü Judul
§ Analisis Penggunaan Bahasa Alay dalam Percakapan
Sehari-hari Siswa-siswi SMA Katolik Sang Timur Melalui Media Sosial Online
ü Rumusan
Masalah
§ Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis melakukan penelitian
terhadap masalah-masalah di bawah ini.
1. Bagaimana pola penggunaan Bahasa alay dalam percakapan
sehari-hari siswa-siswi SMA Katolik Sang Timur melalui media sosial online?
2. Apakah fungsi penggunaan Bahasa alay dalam percakapan sehari-hari
siswa-siswi SMA Katolik Sang Timur melalui media sosial online?
4. Tujuan Penelitian
Ø Berisi
uraian tujuan dari penelitian yang akan
dilakukan.
Ø Menunjukan kearah mana penelitian dilakukan, data data serta informasi
apa yang akan dicapai dari penelitian itu.
Ø Perumusan
tujuan penelitian didasarkan atas rumusan masalah.
Ø Contoh:
§ Judul
§ Pengaruh Pemakaian Handphone oleh Siswa-Siswi SMA Katolik Sang
Timur Jakarta terhadap Relasi dengan Keluarga
§ Rumusan Masalah
§ Berdasarkan
latar belakang di atas, maka penulis melakukan penelitian
terhadap masalah-masalah di bawah ini.
1. Bagaimana pengaruh pemakaian handphone oleh siswa-siswi SMA
Katolik Sang Timur Jakarta terhadap relasi dengan keluarga?
2. Bagaimana siswa-sisiwi SMA Katolik Sang Timur Jakarta mengatasi pengaruh
negatif pemakaian handphone terhadap relasi dengan keluarga?
ü Tujuan
Penelitian
§ Berdasarkan
rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. mengetahui pengaruh pemakaian handphone oleh siswa-siswi SMA
Katolik Sang Timur Jakarta terhadap relasi dengan keluarga;
2. mengetahui hal-hal yang dilakukan siswa-sisiwi SMA Katolik Sang Timur
Jakarta untuk mengatasi pengaruh negatif pemakaian handphone terhadap
relasi dengan keluarga.
5. Pembatasan Masalah
Ø Penjelasan
singkat tentang spesifikasi masalah yang akan diteliti.
Ø Pembatasan
ruang lingkup penelitian sehingga menjadi terfokus.
Ø Bagian
ini diperlukan apabila cakupan masalah
terlalu luas atau masalah yang disampaikan dapat mengundang pengertian yang ganda.
Ø Contoh
1
ü Judul
§ Analisis Penggunaan Bahasa Alay dalam Percakapan Sehari-hari Siswa-siswi SMA Katolik Sang Timur Melalui Media Sosial Online
ü Pembatasan Masalah
§ Penelitian
tentang Analisis Penggunaan Bahasa Alay dalam Percakapan
Sehari-hari Siswa-siswi SMA Katolik Sang Timur Melalui Media Sosial Online ini
dilakukan pada percakapan melalui media sosial online facebook, BBM, Yahoo Messanger,Twitter, dan Friendster. Siswa-siswi yang diteliti adalah siswa-siswi SMA Katolik Sang Timur Jakarta tahun pelajaran 2005/2006.
Ø Contoh
2
ü Judul
§ Pengaruh
Suhu Penyimpanan terhadap Keawetan Susu Formula Bayi
ü Pembatasan
Masalah
§ Penulis
membatasi penelitian pengaruh suhu penyimpanan terhadap keawetan susu ini
sebagai berikut.
1. Susu formula
bayi yang akan digunakan adalah susu bayi merk Nutricia rasa vanilla.
2. Takaran
susu formula bayi setiap percobaan yaitu 2 sendok susu bayi dengan 120 ml air
hangat.
3. Suhu
penyimpanan yang akan diteliti mencakup 2 macam, yakni suhu ruangan yang berkisar antara 27-30
derajat celcius dan suhu kulkas yang berkisar antara 5-8 derajat celcius.
4. Perubahan
susu formula bayi yang diamati adalah aroma,
rasa, perubahan bentuk, dan
perubahan warna.
6. Manfaat Penelitian
Ø Memuat nilai penting/manfaat hasil penelitian
bagi kepentingan masyarakat, baik masyarakat umum maupun masyarakat dalam arti
khusus (kalangan tertentu saja).
Ø Contoh
1
ü Judul
§ Pengaruh
Suhu Penyimpanan terhadap Keawetan Susu Formula Bayi
ü Manfaat Penelitian
§ Manfaat
penelitian ini adalah agar pemberian susu formula pada bayi lebih diperhatikan.
Terlebih apabila susu tersebut telah dikonsumsi kemudian disimpan untuk diminum
kembali. Karena tanpa disadari, seringkali susu yang diberikan kembali setelah
diminum dan disimpan dalam beberapa jam telah basi. Jika hal ini terjadi, maka
akan berakibat buruk bagi pencernaan tubuh bayi, bahkan dapat mengakibatkan
efek samping yang buruk.
Ø Contoh
2
ü Judul
§ Analisis Penggunaan Bahasa Alay dalam Percakapan
Sehari-hari Siswa-siswi SMA Katolik Sang Timur Melalui Media Sosial Online
ü Manfaat
Penelitian
§ Manfaat
penelitian ini adalah sebagai sumber referensi atau rujukan tentang penggunaan
bahasa Alay, khususnya tentang pola dan fungsi penggunaan Bahasa Alay.
Sehingga, remaja dapat menggunakan Bahasa Alay secara efektif sesuai
dengan fungsinya.
7. Kerangka Teori
Ø Memuat prinsip-prinsip teori yang
digunakan dalam penelitian
Ø Untuk membantu melakukan penelitian dan
menganalisis masalah.
Ø Disajikan dalam bentuk wacana.
Ø Contoh:
ü Judul
§ Analisis Penggunaan Bahasa Alay dalam Percakapan
Sehari-hari Siswa-siswi SMA Katolik Sang Timur Melalui Media Sosial Online
ü Rumusan
Masalah
§ Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis melakukan penelitian
terhadap masalah-masalah di bawah ini.
1. Bagaimana pola penggunaan Bahasa alay dalam percakapan sehari-hari
siswa-siswi SMA Katolik Sang Timur melalui media sosial online?
2. Apakah fungsi penggunaan Bahasa alay dalam percakapan sehari-hari
siswa-siswi SMA Katolik Sang Timur melalui media sosial online?
ü Kerangka
Teori (Poin-Poin Kerangka Teorinya)
§ Pola
Penggunaan Bahasa
§ Fungsi
Penggunaan Bahasa
§ Bahasa
Alay
ü Pengertian Bahasa Alay
ü Pola Bahasa Alay
ü Fungsi/Peran Bahasa Alay
8. Hipotesis
Ø Merupakan simpulan awal terhadap masalah/ jawaban sementara dari masalah.
Ø Dasar
perumusan hipotesis:
ü observasi
awal terhadap masalah yang dibahas.
ü membaca
berbagai referensi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
v Contoh:
Ø Judul Penelitian
ü Strategi Pemasaran Suzuki Swift pada PT Indomobil Niaga
Internasional dalam Membangun Keunggulan Kompetitif
Ø Rumusan Masalah
ü Bagaimana strategi pemasaran Suzuki Swift pada
PT Indomobil Niaga Internasional dalam membangun keunggulan kompetitif?
Ø Hipotesis
ü Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulis mengajukan dugaan terhadap
masalah yang diteliti, yaitu PT Indomobil Niaga
Internasional menggunakan strategi
pemasaran yang baik. Selain itu, PT Indomobil
Niaga Internasional memiliki kiat-kiat khusus untuk membangun keunggulan kompetitif.
9. Metode Penelitian
Ø Cara ilmiah
yang digunakan untuk melakukan penelitian /pengumpulan data.
Ø Jenis
metode penelitian yang umum
1. Metode
Studi Pustaka
2. Metode
Observasi/Pengamatan
3. Metode
Angket
4. Metode
Wawancara
5. Metode
Eksperimen/Percobaan
10. Sistematika Penyajian
Ø Memuat
urutan penyajian karya tulis yang terdiri dari bab dan subbab-subbabnya (Bab
Pendahuluan sampai Bab Penutup).
Ø Disajikan
dalam bentuk paragraf.
Ø Contoh
ü Hasil penelitian ini disajikan
dalam lima bab. Pada Bab I Pendahuluan, penulis akan menyajikan latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, manfaat
penelitian, hipotesis, serta sistematika penyajian. Pada Bab II Landasan Teori,
penulis akan menyajikan teori-teori yang digunakan dalam melakukan penelitian
dan analisis data.
Kemudian,
pada Bab III Metodologi Penelitian, peneliti akan menyajikan populasi dan
sampel penelitian, waktu dan tempat penelitian, metode dan alat pengumpulan
data, serta metode analisis data. Pada Bab IV Sajian
dan Analisis Data, penulis menyajikan data-data hasil penelitian dan menguraikan
analisis terhadap masalah yang diteliti berdasarkan data-data hasil penelitian.
Karya
tulis ilmiah ini ditutup dengan Bab V Penutup. Pada bab ini penulis menguraikan
simnpulan dari hasil penelitian dan menyampaikan saran-saran yang berhubungan
dengan masalah yang dibahas.
v
CONTOH PROPOSAL PENELITIAN
v
Contoh Proposal
Penelitian Bidang Bahasa
PROPOSAL PENELITIAN
1.
Judul Penelitian
Analisis Penggunaan Bahasa Alay dalam
Percakapan Sehari-hari Siswa-siswi SMAK Sang Timur melalui Media Sosial Online
2.
Latar Belakang Masalah
Dalam era
globalisasi seperti saat ini setiap orang dituntut untuk mampu mengoperasikan
media-media komunikasi yang canggih, dengan tujuan untuk mempermudah proses
komunikasi. Generasi muda saat ini pun terutama di kota besar seperti Jakarta
telah banyak yang mampu menguasai alat komuniksai modern seperti penggunaan facebook, BBM, Twitter, Email, dan Chatting.
Penyampaian pesan dalam komunikasi dapat di lakukan dalam berbagai cara.
Salah satu yang paling mudah dan paling sering digunakan adalah bahasa. Bahasa
memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya bahasa,
manusia dapat berkomunikasi dengan sesamanya. Komunikasi yang baik dapat
terjadi apabila bahasa yang digunakan sama. Penggunaan bahasa Indonesia pada
penyampaian pesan melalui media elektronik tentu sangat berbeda dengan
penggunaan bahasa secara lisan dan langsung, hal ini disebabkan oleh terbatasnya karakter
yang disediakan oleh provider. Akibat hal ini kesalahan tata bahasa sering
terjadi.
Di dunia ini
terdapat beragam bahasa. Tidak seorang pun yang sanggup menguasai semua bahasa
itu. Di Indonesia khususnya dengan berbagai ragam budaya yang ada tentu
disertai berbagai macam bahasa. Sebagai contoh di daerah Jawa saja sudah
terdapat beberapa bahasa yang digunakan oleh masyarakat misalnya bahasa Sunda,
bahasa Jawa dan juga bahasa Madura. Menyadari keragaman bahasa yang ada bangsa
Indonesia menetapkan satu bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia. Dalam masa
era globalisasi sekarang ini, banyak sekali bahasa – bahasa adopsi baik dari
bahasa daerah maupun dari bahasa asing.
Berdasarkan
uraian di atas peneliti sebagai generasi muda penerus bangsa tertarik untuk
mengetahui apakah generasi muda khususnya SMAK Sang Timur di saat ini mampu
melestarikan bahasa persatuan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar dalam percakapan sehari-hari khususnya melalui media komunikasi
elektronik.
3.
Rumusan masalah
Berdasarkan latar
belakang di atas, penulis melakukan penelitian terhadap masalah-masalah di
bawah ini.
1.
Bagaimanakah pola penggunaan
bahasa alay siswa-siswi SMAK Sang Timur dalam media komunikasi elektronik ?
2.
Apakah fungsi penggunaan bahasa
alay dalam
percakapan melalui media komunikasi elektronik ?
4.
Tujuan penelitian
Berdasarkan Rumusan Masalah di atas, maka tujuan dari penelitian
ini adalah:
1. untuk mengetahui pola penggunaan
bahasa alay siswa-siswi SMAK Sang Timur dalam media
sosial online;
2. untuk mengetahui fungsi penggunaan
bahasa alay dalam percakapan melalui media sosial online;
4. Pembatasan Masalah
Penelitian
tentang Analisis Penggunaan Bahasa Alay dalam Percakapan Sehari-hari Siswa-siswi SMA Katolik Sang Timur Melalui Media Sosial Online ini
dilakukan pada percakapan
melalui media sosial online facebook,
BBM, Yahoo Messanger,Twitter, dan Friendster.
Siswa-siswi yang diteliti adalah siswa-siswi SMA Katolik Sang Timur
Jakarta tahun pelajaran 2010/2011.
6.
Manfaat Penelitian
Manfaat
penelitian ini adalah sebagai sumber referensi atau rujukan tentang penggunaan
bahasa Alay, khususnya tentang pola dan fungsi penggunaan Bahasa Alay.
Sehingga, pembaca, khususnya remaja dapat menggunakan bahasa Alay
secara efektif sesuai dengan fungsi dan tujuannya.
7. Kerangka Teori
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada
komunikan melalui media tertentu yang mempunyai makna bagi penerima pesan
tersebut. Adapun teori yang mendukung
peryataan tersebut adalah Teori kegunaan dan kepuasan memandang pengguna
media mempunyai kesempatan untuk menentukan pilihan-pilihan media sumber
beritanya. Dalam hal ini, pengguna media berperan aktif dalam kegiatan
komunikasi untuk memenuhi kepuasannya (Rakhmat, 1984 : 55).
Menurut Wojowasito ahli bahasa
Indonesia, bahasa adalah alat komunikasi bersama dengan tujuan menyampaikan
suatu pesan, mengungkapkan perasaan, menyampaikan pendapat kepada lawan bicara.
Seperti yang ditulis di buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia terbitan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (sekarang Depdiknas) tahun 1988, pemakaian
bahasa yang mengikuti kaidah yang dibakukan atau yang dianggap baku itulah yang
merupakan bahasa yang
benar atau betul.
Bahasa
sebagai salah satu sarana komunikasi antar sesama manusia tentunya bertujuan
agar dapat dimengerti oleh manusia lainnya. Meskipun berbicara dalam satu
bahasa yang sama, dalam hal ini Bahasa Indonesia, namun ragam bahasa yang
dipakai tidaklah sama. Masing-masing kelompok menggunakan ragam yang berbeda.
Orang yang
mahir menggunakan bahasanya sehingga maksud hatinya mencapai sasarannya, apa pun
jenisnya itu, dianggap berbahasa dengan efektif. Pemanfaatan ragam yang tepat
dan serasi menurut golongan penutur dan jenis pemakaian bahasa itulah yang
disebut bahasa yang baik atau tepat. Bahasa yang harus
mengenai sasarannya tidak selalu perlu bergam baku (Depdikbud,1988
: 19).
Jadi, jika
kita berbahasa benar belum tentu baik untuk mencapai sasarannya, begitu juga
sebaliknya, jika kita berbahasa baik belum tentu harus benar, kata benar dalam
hal ini mengacu kepada bahasa baku. Contohnya jika kita melarang seorang anak
kecil naik ke atas meja, “Hayo adek, nggak boleh
naik meja, nanti jatuh!” Akan terdengar lucu jika kita menggunakan bahasa baku,
“Adik tidak boleh naik ke atas meja, karena nanti engkau bisa jatuh!”
Untuk itu
ada baiknya kita tetap harus selalu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar,
yang berarti pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan yang di
samping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan bahasa Indonesia yang
baik dan benar sebaliknya mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi
persyaratan kebaikan dan kebenaran (Depdikbud, 1988 : 20 ).
8. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam
peneltian ini adalah metode kualitatif yaitu peneliti akan menjelaskan serta
menganalisis secara rinci tentang penggunaan bahasa Alay dalam
percakapan sehari-hari siswa-siswi SMAK Sang Timur melalui media sosial online.
9. Hipotesis
Berdasarkan
uraian diatas maka dapat ditarik hipotesis atau kesimpulan sementara, yaitu
terdapat suatu kecenderungan siswa-siswi SMAK Sang Timur menggunakan bahasa Alay melalui media sosial online dengan pola penggunaan bahasa yang
tidak lazim. Selain itu, siswa-siswi SMA Katolik Sang Timur menggunakan bahasa Alay memiliki fungsi tertentu, misalnya
untuk merahasiakn sesuatu dan untuk menunjukkan kelompoknya.
10. Sistematika Penyajian
Hasil
penelitian ini disajikan dalam lima bab. Pada Bab I Pendahuluan, penulis akan
menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
pembatasan masalah, manfaat penelitian, hipotesis, serta sistematika penyajian.
Pada Bab II Landasan Teori, penulis akan menyajikan teori-teori yang digunakan
dalam melakukan penelitian dan analisis data.
Kemudian,
pada Bab III Metodologi Penelitian, peneliti akan menyajikan populasi dan
sampel penelitian, waktu dan tempat penelitian, metode dan alat pengumpulan
data, serta metode analisis data. Pada Bab IV Sajian
dan Analisis Data, penulis menyajikan data-data hasil penelitian dan menguraikan
analisis terhadap masalah yang diteliti berdasarkan data-data hasil penelitian.
Karya tulis ilmiah ini ditutup dengan Bab V Penutup. Pada bab ini
penulis menguraikan simnpulan dari hasil penelitian dan menyampaikan
saran-saran yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.
Jakarta,
30 Oktober 2010
Pembimbing
Materi, Penulis,
Martinus
Wardaya, S. Pd Vanessa Tudy
v Contoh Proposal Penelitian Bidang IPS
PROPOSAL PENELITIAN
1. Judul
Membangun Keunggulan Kompetitif di Bidang Pemasaran
Suzuki Swift pada PT Indomobil Niaga Internasional
2. Latar Belakang
Masalah
Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis antar-perusahaan semakin marak
ditandai dengan semakin majunya perkembangan teknologi dan bertambahnya
kompetitor dalam suatu bidang usaha. Keadaan tersebut menuntut setiap pelaku
bisnis untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam mengelola divisi-divisi dalam
sebuah perusahaan misalnya keuangan, operasional, pemasaran, teknologi, dan
sumber daya manusia. Keberhasilan dan kemajuan perusahaan sangat ditentukan
oleh performa setiap divisi yang saling melengkapi tersebut.
Divisi
pemasaran memegang peranan penting sebagai ujung tombak perusahaan dalam meluncurkan
produk tersebut kepada konsumen. Segmentasi pasar, target konsumen, posisi
produk sebuah perusahaan, dan riset keadaan pasar banyak ditentukan oleh divisi
pemasaran. Selain itu, divisi pemasaran juga bertanggung jawab agar produk yang
diluncurkan oleh perusahaan tersebut dapat mengambil hati konsumen dan memiliki
citra sebagai brand yang baik.
Pengelolaan
pemasaran yang baik dapat membangun keunggulan kompetitif sebuah produk di
pasar konsumen. Tujuannya yaitu memberikan keyakinan kepada konsumen bahwa
produk yang dihasilkan perusahaan memiliki nilai lebih yang dapat memuaskan
kebutuhan mereka. Hal ini berlaku untuk setiap jenis industri, tidak terkecuali
industri otomotif.
Sebagai
salah satu pelaku bisnis terbesar di bidang otomotif, PT Indomobil Niaga
International tentunya sangat mengharapkan agar setiap produk yang dikeluarkan
dapat diterima oleh konsumen, baik kendaraan roda dua, maupun kendaraan roda
empat atau lebih. Adapun jenis-jenis kendaraan roda empat yang diproduksi oleh
PT Indomobil Niaga International yaitu MPV (Multi
Purpose Vehicle), Mini MPV (Mini Multi
Purpose Vehicle), SUV (Sport Utility
Vehicle), dan sedan.
Salah satu
tipe kendaraan Mini MPV yaitu Suzuki Swift yang pernah memiliki market share yang kecil pada masa-masa
awal peluncuran produk ini yaitu tahun 2005 dan 2006. Hal ini tidak terlepas
dari permasalahan tagline awal yang
keliru yaitu “It’s a boy thing” dan
kebijakan harga yang kurang dapat bersaing. Namun, strategi pemasaran yang
tepat dan akurat dapat menaikkan angka penjualan di kemudian hari dan membangun
keunggulan kompetitif tipe tersebut di mata konsumen.
3. Rumusan Masalah
Untuk
mempermudah penelitian, penulis akan berpegang pada rumusan-rumusan masalah
sebagai berikut.
1.
Bagaimana keadaan
internal dan eksternal dari Suzuki Swift?
2.
Apa saja masalah
yang pernah dihadapi PT Indomobil Niaga Internasional dalam bidang pemasaran untuk suzuki swift?
3.
Bagaimana pemecahan
masalah yang diambil oleh PT Indomobil Niaga Internasional?
4.
Apa saja
langkah-langkah yang diambil PT Indomobil Niaga Internasional dalam
meningkatkan keunggulan kompetitif di bidang pemasaran untuk Suzuki Swift?
4. Tujuan
Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.
Mengetahui dan
menganalisis keadaan internal dan eksternal dari Suzuki Swift agar penyebab
timbulnya permasalahan yang telah lampau dapat diidentifikasi dengan baik dan
jelas.
2.
Mengetahui permasalahan
yang pernah dihadapi PT Indomobil Niaga Internasional dalam bidang pemasaran
untuk Suzuki Swift.
3.
Mengetahui
pemecahan yang diambil PT Indomobil Niaga Internasional.
4.
Mengetahui
langkah-langkah yang diambil oleh PT Indomobil Niaga Internasional dalam
meningkatkan keunggulan kompetitif di bidang pemasaran untuk Suzuki Swift.
5. Pembatasan
Masalah
Agar penulisan dan pembahasan ini menjadi lebih terarah
dan tidak menyimpang dari masalah yang dibahas dalam penulisan ini, yaitu:
1.
Pelaku bisnis
otomotif yaitu PT Indomobil Niaga International dengan brand Suzuki kendaraan roda empat jenis Mini MPV untuk tipe Swift.
2.
Identifikasi
permasalahan yang dihadapi PT Indomobil Niaga Internasional di masa lampau di
bidang strategi pemasaran saja, khususnya masalah tagline dan kebijakan harga, tanpa melibatkan bidang-bidang lain,
misalnya keuangan, operasional, teknologi, maupun sumber daya manusia.
3.
Lingkungan internal
dan eksternal tipe Swift pada masa di mana terjadi permasalahan tersebut yaitu
pada tahun 2005-2006.
4.
Langkah-langkah
yang ditempuh oleh PT Indomobil Niaga Internasional dalam memecahkan
permasalahan yang telah lampau tersebut dan membangun keunggulan kompetitif.
6. Manfaat
penelitian
Manfaat penulisan yang dapat diperoleh yaitu:
1.
Memahami perumusan
strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan yang memperkuat posisi Swift
di antara para kompetitor.
2.
Menjadikan
permasalahan tersebut dan pemecahannya sebagai bahan pembelajaran di kemudian
hari.
7. Kerangka Teori
Pemasaran (marketing) adalah fungsi dari organisasi
dan sekumpulan proses dalam menciptakan, mengkomunikasikan, dan mengirimkan value kepada pelanggan serta mengatur
hubungan dengan pelanggan untuk mendapatkan keuntungan bagi perusahaan dan para
stackholdernya (Kotler, 2006:142).
Peran dari
pemasaran yaitu membuat penjualan menjadi berarti dengan mengetahui dan
mengerti pelanggan dengan baik sehingga produk ataupun jasa yang ditawarkan
dapat sampai kepada pelanggan yang siap membeli sesuai dengan kebutuhan,
kemauan, dan permintaan mereka.
Konsep inti pemasaran yaitu
kebutuhan, kemauan, dan permintaan yang secara langsung mempengaruhi
identifikasi dan seleksi value
pelanggan yang direfleksikan dalam produk, jasa, dan ide yang organisasi
sediakan, komunikasikan dan kirimkan untuk membangun kepuasan dan hubungan
jangka panjang dengan para pelanggan.
8. Hipotesis
Penulis mengajukan beberapa dugaan terhadap penelitian
sebagai berikut.
1.
PT Indomobil Niaga
Internasional mengunakan strategi pemasaran yang baik.
2.
PT Indomobil Niaga
Internasional memiliki kiat-kiat untuk membangun keunggulan kompetitif.
9. Metode
Penelitian
9.1 Studi Pustaka
Penulis memakai metode studi
pustaka untuk mengumpulkan bahan-bahan yang dijadikan sebagai landasan teori
dalam melakukan penelitian. Penulis menggunakan metode ini dengan cara
mengumpulkan berbagai referensi yang berkaitan dengan tema.
9.2 Metode Wawancara
Penulis melakukan metode
wawancara terhadap bapak Harry Sardjono selaku marketing head kendaraan roda empat PT. Indomobil Niaga
Internasional untuk mengetahui strategi marketing yang digunakan dalam
membangun keunggulan kompetitif di bidang pemasaran Suzuki Swift. Selain itu,
penulis juga akan melakukan wawancara kepada bapak Arifin Adisastra yang akan
mewakiliki pandangan masyarakat tentang Suzuki Swift untuk mengetahui keadaan
eksternal Suzuki Swift itu sendiri dan bapak Janto Chandra selaku manajer
pemasaran dealer Suzuki PT Kebayoran Jaya Indah Utama untuk mengetahui tingkat
penjualan Suzuki Swift di dealer pada tahun 2005-2006.
10. Sistematika
Penyajian
Penulis menyajikan hasil penelitian dalam sebuah karya
tulis yang sistematika penyajiannya dibagi dalam lima bab. Pada bab I
pendahuluan, penulis memaparkan latar belakang masalah yang sesuai dengan tema
di atas, rumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, manfaat
penelitian, hipotesis, dan sistematika penyajian. Kemudian dilanjutkan dengan
bab II, yaitu landasan teori. Bab ini berisi pemaparan teori-teori yang dipakai
sebagai landasan dalam melakukan penelitian dan pembahasan.
Selanjutnya bab III, yaitu metodologi penelitian. Pada
bab ini penulis akan memaparkan populasi dan sampel penelitian, waktu dan
tempat pelaksanaan penelitian, metode dan alat pengumpulan data, dan metode
analisis data. Kemudian dilanjutkan bab IV, yaitu sajian dan analisis data. Bab
ini berisi pemaparan data-data hasil penelitian yang diperoleh dari hasil
wawancara. Selanjutnya, penulis akan melakukan analisis terhadap
masalah-masalah berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian.
Selanjutnya bab V, yaitu penutup. Pada bab penutup
penulis akan mengambil simpulan yang diperoleh dari penelitian dan pembahasan
yang telah dilakukan, serta pemecahan dan saran-saran yang dianggap berguna
oleh penulis bagi mereka yang membutuhkan sebagai bahan pembelajaran.
Jakarta, 2 April 2008
Pembimbing
Materi Penulis
Th. Moertiningsih, S.Pd. Windy Puspita Dewi
v Contoh Proposal Penelitian Bidang IPA
PROPOSAL PENELITIAN
1.
Judul
Pembuatan Kompos dari Sampah Kulit Pisang
dan Pengaruh Penggunaan Kompos Kulit Pisang terhadap Laju Pertumbuhan Tanaman
Bayam
2.
Latar
Belakang Masalah
Setiap hari manusia menghasilkan
sampah. Sampah-sampah tersebut harus dibuang karena dianggap dapat menjadi
sumber penyakit bagi manusia dan dapat merusak lingkungan. Anggapan ini tidak
sepenuhnya benar karena ternyata ada beberapa jenis sampah yang masih dapat
dimanfaatkan.
Salah satu cara memanfaatkan sampah
adalah dengan cara daur ulang. Cara ini dapat dilakukan baik pada sampah organik
dan sampah non-organik. Salah satu cara mendaur ulang sampah organik adalah
dengan mengubahnya menjadi kompos. Pengubahan menjadi kompos ini memberi banyak
manfaat khususnya bagi lingkungan, tanah, dan tanaman.
Pembuatan pupuk kompos biasa
menggunakan sampah sisa sayuran dan tumbuh-tumbuhan kering. Akan tetapi, masih
banyak bahan-bahan sampah organik lainnya yang dapat digunakan antara lain
sampah dari kulit buah, contohnya saja dengan menggunakan sampah kulit pisang.
Di dalam kulit buah terdapat berbagai
macam enzim ataupun mineral dan vitamin yang baik seperti juga yang terkandung
pada daging buahnya. Selain itu, sampah kulit buah-buahan khususnya kulit
pisang banyak tersedia, baik yang berasal dari rumah tangga maupun dari home
industri. Oleh karena itu, penulis merasa bahwa pupuk kompos kulit buah
tersebut akan memberikan dampak yang baik bagi lingkungan, tanah, dan
pertumbuhan tanaman.
3.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis melakukan
penelitian terhadap masalah-masalah di bawah ini.
1.
Seberapa lama waktu yang diperlukan untuk
membuat kompos dari kulit pisang?
2.
Bagaimanakah laju pertumbuhan tanaman
bayam yang dipupuk dengan kompos sampah kulit pisang?
4.
Tujuan
Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan masalah di atas, penulis
menentukan dua tujuan penelitian ini.
1.
Mengetahui lama waktu yang diperlukan dalam
pembuatan kompos kulit pisang.
2.
Mengetahui laju pertumbuhan tanaman
bayam yang dipupuk dengan kompos sampah kulit pisang.
5.
Pembatasan
Masalah
Penulis
membatasi penelitian pembuatan kompos ini sebagai berikut:
1.
Bahan dasar pembuatan kompos yang digunakan
adalah sampah kulit pisang. Penulis menggunakan bahan ini karena mudah didapat
baik dari sampah rumah tangga ataupun dari sampah industri (penjual gorengan,
dsb).
2.
Penulis menggunakan tiga media dalam
pengamatan pertumbuhan tanaman, yaitu tanah dengan kompos kulit buah, tanah
dengan kompos organik lainnya (sebagai pembanding), dan tanah tanpa pupuk.
3.
Sebagai pupuk pembanding, penulis
menggunakan pupuk kompos alami yang dijual di pasaran. Penulis menggunakan
pupuk ini dengan alasan mudah didapat dan harganya terjangkau.
4.
Tanaman yang dipakai dalam penelitian
ini adalah tanaman bayam. Penulis menggunakan tanaman tersebut karena bibit
tanaman bayam mudah didapat, lama waktu untuk pertumbuhan yang cepat serta
perawatan tanaman tersebut cukup mudah.
5.
Pembatasan penilaian laju pertumbuhan
tanaman dilihat dari tinggi tanaman tersebut.
6.
Manfaat
Penelitian
Manfaat
penelitian ini adalah agar masyarakat menjadi tahu manfaat lain dari buah,
terutama pada bagian kulit sehingga diharapkan masyarakat dapat menggunakannya
sebagai bahan alternatif untuk pupuk kompos. Dampak selanjutnya adalah
pengurangan jumlah sampah dari kulit buah menjadi bentuk ramah lingkungan.
7.
Kerangka
Teori
Kompos
adalah pupuk campuran yang terdiri atas bahan organik, misalnya daun atau
jerami yang membusuk, kotoran hewan (Depdikbud,1996 : 516). Berdasarkan
pengertian tersebut diatas, pengomposan berarti cara mengubah berbagai bahan organik
menjadi pupuk organik.
Pada prinsipnya, kompos sama dengan
humus, keduanya merupakan hasil penguraian bahan organik. Perbedaannya adalah
bahwa humus diperoleh dari hasil penguraian bahan organik yang jatuh di tanah
dan dilakukan oleh alam, sedangkan kompos diperoleh dari hasil penguraian
bahan-bahan tanaman, limbah organik pengolahan pabrik dan sampah organik yang
terjadi karena perlakuan manusia (Musnamar, 2004 : 21).
Banyak sampah organik yang dapat
digunakan untuk pembuatan kompos, salah satu kulit buah-buahan, secara khusus
kulit buah pisang. Kelebihan dari kulit pisang untuk dijadikan kompos antara
lain karena cepat mengalami pembusukan. Hal ini disebabkan karena adanya cairan
berwarna coklat kehitaman yang dapat mempercepat proses pembusukan (intisari,
2003 : 130). Selain itu, tanaman yang dihasilkan mempunyai kualitas yang baik
(intisari, 2003 : 130)
Di dalam kulit pisang juga terdapat
banyak kandungan vitamin dan mineral diantaranya, vitamin A, fosfor, dan kalium
(http://www.unesco.ac.id/tata_boga),
dimana zat-zat tersebut berguna untuk mempertahankan dan membangun kesuburan
tanah. Selain itu, kulit pisang merupakan sumber potensial pupuk potassium
(http://ms.wikipedia.org/wiki/pokok_pisang).
8.
Hipotesis
Penulis
mengajukan beberapa dugaan terhadap penelitian sebagai berikut:
1.
Waktu yang diperlukan untuk membuat
kompos kulit pisang tidak terlalu lama karena di dalam kulit pisang terdapat
cairan berwarna coklat kehitaman (enzim) yang dapat mempercepat proses
pembusukan.
2.
Penggunaan kompos sampah kulit pisang
akan mempercepat laju pertumbuhan tanaman bayam karena di dalam kulit pisang terdapat
mineral seperti fosfor, magnesium, dan kalium yang bermanfaat untuk pertumbuhan
tanaman dan membangun kesuburan tanah.
9.
Metode
Penelitian
9.1
Studi Pustaka
Penulis memakai metode ini untuk
mengumpulkan berbagai teori yang akan digunakan untuk menganalisis data hasil
percobaan. Penulis menggunakan metode ini dengan cara mengumpulkan berbagai
referensi (buku-buku, website internet, dan majalah) yang berkaitan dengan
tema.
9.2
Metode Pengamatan
Penulis membuat kompos dari kulit
pisang. Penulis meneliti waktu yang diperlukan serta perubahan yang terjadi
dalam pembuatan kompos kulit pisang.
Penulis melakukan percobaan pemakaian pupuk kompos kulit pisang ini
dengan menggunakan tiga sampel tanaman bayam dan pada tiga media yang berbeda.
Pada sampel pertama diberikan perlakuan dengan media tanah yang menggunakan
kompos sampah kulit buah. Pada sampel yang kedua diberikan perlakuan dengan
media tanah yang menggunakan pupuk kompos alami yang dijual di pasaran. Pada sampel
ketiga diberikan perlakuan dengan media tanah tanpa menggunakan pupuk. Penulis
meneliti laju pertumbuhan dengan mengukur tinggi tanaman.
10. Sistematika Penyajian
Penulis
akan menyajikan hasil penelitian dalam sebuah karya tulis yang sistematika
penyajiannya dibagi dalam lima bab. Pada bab pendahuluan penulis akan
menyajikan latar belakang masalah yang sesuai dengan tema di atas, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, pembatasan masalah, hipotesis,
dan sistematika penyajian.
Kemudian dilanjutkan bab II, yaitu landasan
teori. Pada bab ini penulis menyajikan teori-teori para ahli atau lembaga
pendidikan yang ahli yang mendukung dalam melakukan penelitian dan analisis data.
Pada bab III, yaitu metodologi
penelitian penulis memaparkan alat dan bahan yang mendukung proses penelitian,
langkah atau cara kerja dari penelitian, waktu dan tempat penelitian.
Kemudian pada bab IV, yaitu sajian
dan analisis data penulis menguraikan data-data
yang penulis peroleh dari hasil percobaan yang dilakukan dan penulis. Selain itu, penulis
juga
melakukan analisis data dari hasil percobaan tersebut.
Selanjutnya
karya tulis ini ditutup dengan bab V, yaitu penutup.
Bab
penutup ini berisi simpulan hasil penelitian dan
saran dari penulis kepada para pembaca berkaitan dengan hasil penelitian.
Jakarta,
9 Agustus 2007
Menyetujui, Penulis,
Pembimbing
Materi,
Drs.
Victorianus Sugiyanto Windy
v Contoh Proposal Penelitian Bidang IPA
PROPOSAL PENELITIAN
1.
Judul
Pengaruh
Suhu Penyimpanan terhadap Keawetan Susu Formula Bayi
2.
Latar Belakang Masalah
Usia
bayi merupakan usia awal mula pertumbuhan seseorang. Pada saat inilah
organ-organ tubuh mulai berkembang dan menjalankan fungsinya secara utuh. Dalam
masa tersebut, organ-organ tubuh perlu
didukung oleh berbagai zat-zat penting untuk membantu perkembangannya. Hal ini
dimaksudkan agar perkembangan organ-organ tubuh dapat berjalan dengan baik
sehingga ketika telah sempurna,
organ-organ tersebut dapat menjalankan fungsinya masing-masing
sebagaimana mestinya.
Zat-zat
penting yang dibutuhkan oleh tubuh tersebut terdapat dalam makanan bergizi yang
menjadi konsumsi sehari-hari seperti daging,
buah, sayur, karbohidrat, dan
susu. Namun mengingat bahwa organ-organ tubuh bayi baru akan mulai
berkembang, maka satu-satunya makanan
yang dapat dikonsumsi oleh bayi hanyalah susu. Dengan demikian, susu sangat
berperan penting dalam pemberian zat-zat bergizi bagi bayi.
Pemberian
susu bagi bayi harus sangat diperhatikan, baik kecocokan merk susu, takaran penyajian, dan waktu pemberian. Adakalanya dimana
pemberian susu bagi bayi tidak terlalu diperhitungkan. Contohnya seringkali
tanpa disadari, pemberian susu dilakukan
berulang kali dari botol susu yang sama setelah disimpan dalam rentang waktu
yang cukup lama. Hal ini perlu dicermati
karena susu bayi yang telah tercampur air liur sangat memungkinkan untuk
mengalami kerusakan, yaitu basi. Akan
sangat berbahaya bagi tubuh dan kesehatan bayi jika hal tersebut terjadi. Tetapi masalah ini dapat ditangani dengan
menyimpan susu bayi yang akan diminum kembali pada suhu tertentu.
3.
Rumusan Masalah
Untuk
mempermudah penelitian, penulis
berpegang pada rumusan-rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana
pengaruh suhu penyimpanan terhadap keawetan susu formula bayi yang telah diminum kemudian disimpan untuk
diminum kembali?
2. Berapa
lamakah susu formula bayi yang telah diminum kemudian disimpan untuk diminum
kembali dapat bertahan pada suhu tertentu?
4.
Tujuan Penelitian
Brdasarkan rumusan masalah tersebut,
tujuan penelitian ini adalah:
1. untuk
mengetahui pengaruh suhu penyimpanan terhadap keawetan susu formula bayi yang
telah diminum kemudian disimpan untuk diminum kembali.;
2. untuk
mengetahui lama waktu penyimpanan susu formula bayi yang telah diminum agar
dapat diminum kembali.
5.
Pembatasan Masalah
Penulis membatasi penelitian
pengaruh suhu penyimpanan terhadap keawetan susu ini sebagai berikut :
1. Susu formula
bayi yang akan digunakan adalah susu bayi merk Nutricia rasa vanilla.
2. Takaran
susu bayi bagi setiap percobaan yaitu 2 sendok susu bayi dengan 120 ml air
hangat.
3. Suhu penyimpanan
yang akan diteliti mencakup 2 macam,
yakni suhu ruangan yang berkisar antara 27-30 derajat celcius dan suhu
kulkas yang berkisar antara 5-8 derajat celcius.
4. Perubahan
susuformula bayi yang diamati adalah aroma,
rasa, perubahan bentuk dan
perubahan warna.
6.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah agar
pemberian susu formula pada bayi lebih diperhatikan. Terlebih apabila susu
formula tersebut telah dikonsumsi kemudian disimpan untuk diminum kembali.
Karena tanpa disadari, seringkali susu formula yang diberikan kembali setelah
diminum dan disimpan dalam beberapa jam telah basi. Jika hal ini terjadi, maka
akan berakibat buruk bagi pencernaan tubuh bayi bahkan dapat mengakibatkan efek
samping yang lain
7.
Kerangka Teori
Susu mengandung berbagai macam zat
yang dibutuhkan oleh tubuh. Kandungan yang terdapat didalam susu antara lain :
1. Protein
2. Vitamin
A, B1, B2, C dan D
3. Asam
Lemak Susu (Asam Linoleat Terkonjugasi/ALT)
4. Fosfolipid
5. Kalsium
6. Sphingomyelin
7. Kasein
8. Whey
Dan
terdapat pula beberapa tambahan zat pada susu bayi, yakni
1.
DHA (Docosahexaenoic
Acid)
2.
ARA (Arachidonic Acid)
Pada
dasarnya prinsip pengawetan adalah sebagai berikut :
1. Penghambatan
aktivitas mikroorganisme
2. Penghambatan
reaksi enzimatis, kimia, dan biokimia
3. Meningkatkan
lama penyimpanan
4. Menghambat
seluruh mikroba pembusuk dan pathogen,
kecuali psychrophiles seperti Lysteria
monocytogenes yang sulit untuk dihambat pertumbuhannya. (Kompas
Online, 3 Agustus 2007)
Penyimpanan susu bayi yang telah
diminum dapat dilakukan di suhu ruangan ataupun di suhu rendah. Lama keawetan
dari kedua metode penyimpanan tersebut berbeda-beda dikarenakan jenis bakteri
pembusuk yang terdapat didalam susu dapat dihambat aktivitasnya pada suhu yang
berbeda pula. Banyak terjadi kasus dimana makanan dan minuman olahan yang
seharusnya disimpan dalam suhu rendah,
namun hanya disimpan pada suhu ruang,
sehingga menyebabkan makanan dan minuman olahan tersebut menjadi basi.
Namun tidak sekedar suhu rendah yang menjadi pegangan, tetapi lebih kepada
korelasi kesesuaian suhu terhadap lama penyimpanan susu tersebut. (Elvira
Syamsir, 2008)
8.
Hipotesis
Penulis
mengajukan beberapa dugaan terhadap penelitian sebagai berikut :
1. Suhu
penyimpanan yang baik agar susu bayi yang telah diminum dapat disimpan kemudian
diminum kembali adalah suhu rendah,
yakni suhu kulkas yang berkisar antara 5-7 derajat celcius.
2. Susu
bayi tersebut masih dapat disimpan hingga 3 jam dalam suhu rendah.
3. Susu
bayi yang akan diminum kembali setelah disimpan melebihi 3 jam akan mengalami
kerusakan, yakni basi.
9.
Metode Penelitian
Untuk mendukung penelitian, penulis menggunakan metode Percobaan.
Penulis
melakukan percobaan terhadap susu bayi yang disimpan dalam suhu yang berkisar
antara 27-30 derajat celcius dan 5-7
derajat celcius. Kemudian penulis meneliti dampak yang terjadi pada susu bayi
pada dua jenis suhu, yang berupa perubahan
aroma, bentuk, rasa dan warna.
10.
Sistematika Penelitian
Penulis akan menyajikan hasil
penelitian dalam sebuah karya tulis yang bersistematika penyajian sebagai
berikut.
Pada bab pendahuluan, penulis akan
menyajikan latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, pembatasan masalah, hipotesis,
metode penelitian, dan
sistematika penyajian.
Pada bab landasan teori, penulis
akan menyajikan teori-teori para ahli yang dapat mendukung penelitian, dimana teori-teori tersebut didapat dari
sumber referensi dan artikel.
Pada bab metodologi penelitian, penulis akan menjelaskan populasi dan sample
penelitian, waktu dan tempat pelaksanaan
penelitian, serta metode dan alat
pengumpulan data.
Pada bab sajian dan analisis
data, penulis akan menjabarkan seluruh
data-data hasil penelitian dan analisis data hasil penelitian.
Pada bab penutup, penulis akan memberikan kesimpulan dari hasil
penelitian dan pembahasan yang disesuaikan dengan rumusan masalah. Selain
itu, terdapat pula saran bagi pihak-pihak
yang berkaitan dengan penelitian.
Jakarta,
10 Agustus 2009
Pembimbing Materi
Dra. Meka Dewi Implasia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.