Minggu, September 06, 2020

TEKS CERITA SEJARAH

 

TEKS CERITA SEJARAH

v Teks cerita sejarah?

ü  Menjelaskan/menceritakan fakta/kejadian masa lalu yang menjadi latar belakang terjadinya sesuatu.

ü  menjelaskan/menceritakan asal muasal terjadinya sesuatu.

ü  mempunyai nilai sejarah.

·     Mengandung informasi faktual tentang rangkaian peristiwa masa lalu.

 

v Struktur Teks Cerita Sejarah Secara Umum

1.     Orientasi

2.     Rangkaian Peristiwa

3.     Reorientasi

1. Orientasi

ü  Berupa pengantar, pengenalan, awal mula terjadinya peristiwa sejarah.

ü  Berfungsi menarik perhatian pembaca

2. Rangkaian Peristiwa

ü  Berisi urutan kejadian/peristiwa

ü  Disusun secara kronologis.

3. Reorientasi

ü  Berupa komentar pribadi penulis tentang peristiwa atau kejadian sejarah yang diceritakan.

ü  Bersifat opsional.

 

v Jenis teks cerita sejarah

1.     Teks cerita sejarah fiksi

2.     Teks cerita sejarah nonfiksi

1. Teks cerita sejarah fiksi

Ø  Cerita sejarah yang tidak benar-benar terjadi.

Ø  Ciri-ciri teks cerita sejarah fiksi:

1.     Jalan cerita disusun berdasarkan cerita nyata.

2.     Disusun dan disajikan berdasarkan sudut pandang pribadi pengarangnya.

3.     Suasana batin tokoh digambarkan lebih dalam.

4.     Karakter tokoh tidak dikembangkan sepenuhnya.

v Struktur Teks Cerita Sejarah Fiksi

1.     Orientasi

2.     Rangkaian Peristiwa

3.     Komplikasi

4.     Resolusi

5.     Koda

  1. Orientasi

ü  Berisi pengantar, pengenalan cerita, pengenalan tokoh & permasalahan.

ü  Berfungsi menarik perhatian pembaca.

  1. Rangkaian Peristiwa

ü  Berisi rangkaian kejadian.

ü  Diuraikan secara kronologis.

  1. Komplikasi

ü  Berisi konflik yang dialami tokoh.

  1. Resolusi

ü  Berisi solusi dari konflik yang terjadi.

  1. Koda

ü  Bagian akhir/penutup cerita.

ü  Berisi nilai-nilai/pelajaran yang bisa diambil dari cerita.

 

Ø  Contoh teks cerita sejarah fiksi:

ü  Novel, cerpen, legenda, roman.

 

2. Teks cerita sejarah nonfiksi

Ø  Cerita sejarah yang benar-benar pernah terjadi.

Ø  Ciri-ciri:

1.     Disusun berdasarkan fakta objektif.

2.     Kehidupan tokoh digambarkan lebih lengkap berdasarkan fakta.

3.     Menyajikan kehidupan tokoh berdasarkan data dan fakta.

Ø  Contoh teks cerita sejarah nonfiksi:

ü  biografi

ü  autobiografi

ü  cerita perjalanan

ü  catatan sejarah.

 

v Nilai-nilai yang terkandung dalam teks cerita sejarah

Ø  Nilai?

Ø  Sesuatu yang berharga, penting, berguna/bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Ø  Macam-macam nilai:

1.     Nilai moral

2.     Nilai etika

3.     Nilai agama/religius

4.     Nilai sosial

5.     Nilai budaya

6.     Nilai pendidikan

7.     Nilai estetika / keindahan

8.     Nilai politis

9.     Nilai patriotic

 

1.     Nilai Moral

Ø  Nilai yang berhubungan dengan perbuatan baik atau buruk, etika, dan budi pekerti.

Ø  Contoh: berbakti kepada orang tua , jujur , sopan, sabar , Ikhlas, dll.

2. Nilai Etika

Ø  Nilai yang berkaitan dengan sopan santun dalam kehidupan bermasyarakat.

Ø  Contoh: berbicara sopan terhadap orang tua, menghormati orang tua, mematuhi sopan santun yang berlaku di masyarakat, dsb.

3. Nilai Agama/Religius

Ø  Nilai yang berhubungan dengan kegiatan ibadah, kepercayaan, atau unsur ketuhanan.

Ø  Contoh:cara beribadah kepada Tuhan, rajin berdoa, rajin membaca kitab suci, melakukan ritual keagamaan/keyakinan tertentu, dsb.

4. Nilai Sosial

Ø  Sesuatu yang berhubungan dengan norma dan interaksi dalam kehidupan bermasyarakat.

Ø  Contoh:saling memberi, tenggang rasa, saling menghormati, saling membantu, gotong royong, menjengguk teman yang sakit, dll.

5. Nilai Budaya

Ø  Sesuatu yang berhubungan dengan adat kebiasaan, tradisi/adat-isitiadat, pemikiran, dan hasil karya cipta manusia.

Ø  Contoh: adat istiadat,  perkawinan, kematian, cara berpakaian, kesenian, bahasa, dll.

6. Nilai Pendidikan

Ø  Nilai yang berhubungan dengan pengubahan tingkah laku dari buruk ke baik.

Ø  Contoh: berubah menjadi lebih baik, rajin, ulet, maju. dll.

7. Nilai Estetika / Keindahan

Ø  Nilai yang berkaitan dengan hal - hal yang menyenangkan dan keindahan.

Ø  Contoh: bahasa yang indah, puitis, menarik; penggambaran latar yang menarik, penggambaran tokoh yang istimewa, dsb.

8. Nilai Politis

Ø  Nilai yang berkaitan dengan ketatanegaraan maupun kebijakan dalam menjalankan pemerintahan.

Ø  Contoh: menurunkan harga BBM, sembako; peraturan bagi pegawai/karyawan, dsb.

9. Nilai Patriotik/Perjuangan

Ø  Nilai yang berhubungan dengan jiwa kepahlawanan, semangat, kecintaan terhadap tanah air.

Ø  Contoh: rela berkorban untuk bangsa dan negara, lebih mementingkan kepentingan bangsa dan negara, berjuang mengusir penjajah, mendukung tim negaranya daripada tim negara lain, dll.

 

v Ciri-Ciri Kebahasaan Teks Cerita Sejarah

  1. Menggunakan Konjungsi
  2. Menggunakan Verba
  3. Menggunakan Adjektiva
  4. Menggunakan Preposisi
  5. Menggunakan Pronomina
  6. Menggunakan Kata Kiasan
  7. Menggunakan Kalimat Langsung

 

1. Konjungsi

Ø  Konjungsi?

§  Kata yang menghubungkan kata-kata, frasa-frasa, klausa-klausa/bagian-bagian kalimat, kalimat-kalimat, dan paragraf-paragraf dalam sebuah wacana.

Ø  Macam-macam konjungsi:

1.Konjungsi koordinatif

2. Konjungsi subordinatif

3. Konjungsi korelatif

4. Konjungsi antarkalimat

5. Konjungsi antarparagraf

ü  Jenis konjungsi yang sering dipakai dalam teks cerita sejarah: Konjungsi temporal/penanda waktu.

Ø  Jenis Konjungsi temporal/penanda waktu

1.     Waktu sebelumnya: sebelum

2.     Waktu permulaan: sejak, semenjak, sedari

3.     Waktu bersamaan: sewaktu, ketika, tatkala, sementara, seraya, selagi, selama, sambil, saat

4.     Waktu berikutnya: sesudah, setelah, sehabis, selesai, seusai, kemudian, sesudah itu, selanjutnya.

5.     Menyatakan kelanjutan dari peristiwa sebelumnya: kemudian, berikutnya, selanjutnya, dll.

 

2. Verba (Kata Kerja)

Ø  Kata yang menyatakan perbuatan (aksi)/aktivitas  yang dilakukan oleh Subjek.

Ø  Ciri-Ciri Kata Kerja

1)     Berfungsi sebagai Predikat dalam kalimat

ü  Kakak memasak nasi goreng untuk sarapan.

ü  Nenek mengangkat jemuran yang jatuh tertiup angin.

2)     Menyatakan kegiatan/aktivitas

ü  Ibu menyapu halaman belakang rumah.

ü  Ayah mencuci mobil di garasi.

3)     Dapat di ikuti oleh kata benda, kata sifat, atau kata keterangan

ü  Bella mengelap kaca itu hingga mengkilap.

ü  Eva pergi ke supermarket.

ü  Defi berdandan sangat cantik.

4)     Dapat di ikuti kata pengingkaran atau penyangkalan tidak

ü  Kami tidak dapat menyembunyikan rahasia itu dari Kepala Sekolah.

ü  Sejak kecelakaan itu, ia tidak bisa berbicara.

ü  Ibu itu tidak mampu membelikan hadiah sepeda yang diminta anaknya.

 

3. Adjektiva

Ø  Adjektiva/kata sifat?

ü  Kata yang digunakan untuk mengungkap sifat atau keadaan suatu objek, baik manusia, hewan, tumbuhan, serta barang/ benda.

Ø  Ciri-Ciri Kata Sifat

1.     dapat ditambahkan atau diberi kata keterangan pembanding:

        paling: paling cantik, paling indah, paling tampan, dsb.

        lebih: lebih cantik, lebih indah, lebih tampan, dsb.

        kurang: kurang cantik, kurang indah, kurang tampan, dsb.

2.     dapat ditambahkan atau diberi kata keterangan penguat:

        benar: menawan benar, indah benar, dermawan benar, dsb.

        sekali: menawan sekali, indah sekali, dermawan sekali, dsb.

        terlalu: terlalu menawan, terlalu indah, terlalu dermawan.

        amat: amat menawan, amat indah, amat dermawan.

        sangat: sangat menawan, sangat indah, sangat dermawan.

4.     Bisa diingkari/ditolak dengan kata tidak

        Contoh: tidak pandai, tidak buruk, tidak benar, tidak tampan, dsb.

5.     Bisa diulang dengan diawali se- dan diakhiri dengan -nya.

        Contoh: sebaik-baiknya, setulus-tulusnya, semulus-mulusnya, selancar-lancarnya, dsb.

6.     menggunakan akhiran:

        -er   : karier, honorer, kaskuser.

        -wi  : manusiawi, duniawi, surgawi, kimiawi.

        -iah : alamiah, islamiah, ilmiah.

        -iah : alamiah, islamiah, ilmiah

        -if       : naif, positif, aktif, pasif, naratif, konsumtif dsb.

        -al   : normal, formal, struktural, fungsional, netral.

        -ik    : elektrik, munafik, menarik dan lain sebagainya.

 

4. Preposisi (Kata Depan)

ü  Kata yang berfungsi untuk menandai hubungan makna antara kata di depan preposisi dengan kata yang berada di belakang preposisi.

ü  Jenis-jenis preposisi berdasarkan fungsinya

1.     Preposisi Penunjuk Arah Asal

2.     Preposisi Penunjuk Tempat Keberadaan

3.     Preposisi Penunjuk Pelaku

4.     Preposisi Penunjuk Arah Tujuan

5.     Preposisi Penanda Alat Atau Cara

6.     Preposisi Penunjuk Suatu Permasalahan

7.     Preposisi Penanda Hubungan Perbandingan

8.     Preposisi Penanda Hubungan Sebab-Akibat

9.     Preposisi Penunjuk Tujuan Atau Maksud

 

  1. Sebagai Penunjuk Arah Asal

        Digunakan untuk menyatakan arah asal

        Contoh: dari

       Pamanku datang dari kampung halaman membawa oleh-oleh untuk aku.

  1. Sebagai Penunjuk Tempat Keberadaan.

        Digunakan untuk menunjukan tempat keberadaan: pada, di, dalam, antara, dan atas.

        Contoh:

       Aku akan pergi bertamasya bersama ayah pada hari minggu.

  1. Sebagai Penunjuk Pelaku

        Digunakan untuk menunjukan pelaku: oleh.

        Contoh:

       Bunga itu ditanam oleh ibu di vas bunga.

  1. Penunjuk Arah Tujuan

        Digunakan untuk menunjukan arah tujuan: kepada, akan, ke dan terhadap.

        Contoh:

       Ayah mengajakku pergi ke rumah nenek di Surabaya.

  1. Penanda Alat Atau Cara

        digunakan untuk menandakan alat atau cara: dengan dan berkat.

        Contoh:

       Ayah memotong rumput di depan rumah dengan menggunakan gunting besar.

  1. Penunjuk Suatu Permasalahan

        digunakan untuk menunjukan suatu permasalahan: mengenai dan tentang.

        Contoh:

       Ibu bertanya kepadaku mengenai masalah yang tengah aku hadapi.

  1. Penanda Hubungan Perbandingan

        digunakan untuk menandakan hubungan perbandingan: daripada.

        Contoh:

       Sinta lebih tinggi 2 cm daripada Sonia.

  1. Penanda Hubungan Sebab-Akibat

        digunakan untuk menandai hubungan sebab-akibat: hingga dan sampai.

        Contoh:

       Kemarau tahun ini sangat panjang hingga menyebabkan kekeringan.

  1. Penunjuk Tujuan Atau Maksud

        digunakan untuk menunjukan tujuan atau maksud: untuk, buat, bagi, dan guna.

        Contoh:

       Ayah bekerja keras untuk menghidupi keluarga tercintanya.

 

5. Pronomina Persona

Ø  Pronomina?

ü  Kata ganti yang merujuk ke nomina lainnya yang digunakan untuk menggantikan suatu benda atau sesuatu yang dibendakan.

ü  Jenis-Jenis Pronomina:

1.     Kata ganti orang (pronomina persona)

2.     Kata ganti kepemilikan (pronomina posesiva)

3.     Kata ganti penunjuk (pronomina demonstrativa)

4.     Kata ganti penghubung (pronomina relativa)

5.     Kata ganti tanya (pronomina interogativa)

6.     Kata ganti tak tentu

 

Ø  Pronomina Persona (Kata Ganti Orang)?

ü  Kata ganti yang berfungsi menggantikan nama orang.

ü  Macam-macam pronomina persona

1.     Kata ganti orang pertama tunggal: saya dan aku.

2.     Kata ganti orang pertama jamak: kita dan kami.

3.     Kata ganti orang kedua tunggal: kamu, Anda, dan engkau

4.     Kata ganti orang kedua jamak: kalian, kamu sekalian.

5.     Kata ganti orang ketiga tunggal: ia, dia, beliau, dan nama orang.

6.     Kata ganti orang ketiga jamak: mereka.

 

Ø  Tabel Macam-Macam Pronomina Persona

Kata Ganti

 

Tunggal

Jamak

Orang Pertama

saya, aku, beta

kita, kami

Orang Kedua

kamu, Anda, engkau

kalian, kamu sekalian

Orang Ketiga

ia, dia, beliau, nama orang

mereka

 

6. Menggunakan Kata Kiasan/Bahasa    Konotatif

Ø  Penggunaan kata dengan makna tidak sebenarnya.

Ø  Berfungsi memberi konotasi tertentu/memberi efek indah.

Ø  Penggunaan bahasa konotatif:

ü  Majas

ü  Ungkapan

ü  Peribahasa

7. Mengguanakan Kalimat Langsung

Ø  Merupakan kutipan ucapan seseorang sama persis seperti apa yang dibicarakan/dikatakannya tanpa melalui perantara.

Ø  Berupa kalimat berita, kalimat tanya, atau kalimat perintah.

Ø  Ciri- Ciri Kalimat Langsung

1.     Penulisan kalimatnya diapit menggunakan tanda baca petik dua (“…”) bukan petik satu.

ü  “Cepat Kemari!” Dio berteriak pada kucingnya.

2.     Huruf pertama pada kalimat yang diberikan tanda petik menggunakan huruf kapital.

ü  Regi berkata,”Berusahalah agar menjadi orang sukses.”

3.     Kalimat petikan di pisahkan dengan menggunakan tanda baca koma (,)

ü  “Jangan pulang dulu kita ada rapat sebentar!” ucap Reno kepada Dirga.

 

 

v Latihan (PS)

  1. Susunlah kalimat dengan menggunakan konjungsi temporal menyatakan:

a)     Waktu sebelumnya

b)     Waktu permulaan

c)     Waktu bersamaan

d)     waktu berikutnya

e)     kelanjutan dari peristiwa sebelumnya:

  1. Susunlah tiga kalimat dengan menggunakan verba!
  2. Susunlah kalimat dengan menggunakan adjektiva dengan: a) keterangan pembanding, b) keterangan penguat, c) kata ingkar tidak, d) imbuhan se-nya, dan e) akhiran tertentu!

4. Susunlah kalimat dengan menggunakan preposisi:

    1. Preposisi Penunjuk Arah Asal
    2. Preposisi Penunjuk Tempat Keberadaan
    3. Preposisi Penunjuk Pelaku
    4. Preposisi Penunjuk Arah Tujuan
    5. Preposisi Penanda Alat Atau Cara
    6. Preposisi Penunjuk Suatu Permasalahan
    7. Preposisi Penanda Hubungan Perbandingan
    8. Preposisi Penanda Hubungan Sebab-Akibat
    9. Preposisi Penunjuk Tujuan Atau Maksud

5. Susunlah kalimat dengan menggunakan pronomina persona:

a.     pertama tunggal

b.     pertama jamak

c.      kedua tunggal

d.     kedua jamak

e.     ketiga tunggal

f.       ketiga jamak

6. Susunlah tiga kalimat dengan menggunakan kata kiasan!

7. Susunlah tiga kalimat langsung!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.